Toyota-Pertamina NRE Jajaki Pembangunan Pabrik Bioetanol di Lampung

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
12 November 2025 17:55
Toyota Investasi Bioetanol di Indonesia
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengungkapkan bahwa Toyota Motor Corporation bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) tengah menjajaki kerja sama pembangunan pabrik bioetanol di Provinsi Lampung.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyebut baik Toyota maupun Pertamina akan langsung melakukan joint study dan site visit ke lokasi di Lampung, targetnya pada awal tahun 2026 perusahaan patungan (JV) sudah terbentuk.

Sementara itu, dalam rangka mendukung kebijakan E10, saat ini juga tengah dikaji rencana pengembangan fasilitas dengan kapasitas produksi sebesar 60.000 kiloliter per tahun dan nilai investasi sekitar Rp2,5 triliun.

"Investasi ini menjadi langkah awal yang diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara lain," kata Todotua dalam keterangan tertulis, Rabu (12/11/2025).

Sebagaimana diketahui, Todotua baru saja melakukan kunjungan kerja ke Jepang, termasuk pertemuan dengan Masahiko Maeda, CEO of Asia Region Toyota Motor Corporation.

Pertemuan ini membahas rencana investasi Toyota dalam pengembangan ekosistem bioetanol di Indonesia, yang sejalan dengan asta cita Presiden Prabowo untuk mendorong swasembada energi, ekonomi hijau serta hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri.

Dalam kolaborasi risetnya di Jepang melalui RABIT (Research Association of Biomass Innovation), Toyota tengah mengembangkan bioetanol generasi kedua yang bersumber dari biomassa non pangan, seperti limbah pertanian dan tanaman sorgum.

Teknologi ini dinilai sangat relevan dengan potensi agrikultur Indonesia yang melimpah dan kondisi agroklimat yang cocok untuk budidaya secara berkelanjutan.

"Kemarin saat kunjungan kami juga telah berdiskusi dengan RABIT, bahwa teknologi pabrik bioetanol generasi kedua ini dapat memanfaatkan berbagai macam limbah pertanian (multi feedstock), sehingga teknologinya cocok dengan Indonesia yang tidak hanya memiliki potensi tanaman sorgum, tetapi bisa juga dari tebu, padi, singkong, kelapa sawit, aren dan lain-lain " kata Todotua.

Berdasarkan Roadmap Hilirisasi Investasi Strategis yang dimiliki Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sejumlah wilayah seperti Lampung telah disiapkan untuk menjadi sentra pengembangan industri bioetanol, dengan dukungan bahan baku dari tebu, singkong, dan sorgum.

Investasi di sektor ini diproyeksikan tidak hanya memperkuat rantai pasok energi bersih, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan mendorong kesejahteraan petani lokal di daerah.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Moncer! Pertamina NRE Cetak Laba Rp1,39 Triliun di Tahun 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular