Kronologi Bom Dahsyat Meledak di Depan Pengadilan-Pelaku Terungkap
Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu kota Pakistan, Islamabad, diguncang oleh serangan bom bunuh diri yang langka pada hari Selasa, (11/11/2025), di luar kompleks pengadilan distrik. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 27 lainnya, memicu ketegangan diplomatik antara Pakistan dan India setelah Islamabad menuding adanya keterlibatan asing.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengonfirmasi bahwa serangan yang terjadi pada pukul 12.39 waktu setempat tersebut merupakan aksi bunuh diri. Naqvi menjelaskan bahwa pelaku awalnya berencana menyerang gedung pengadilan, namun gagal masuk.
"Bomber itu berencana menyerang gedung pengadilan distrik tetapi tidak berhasil masuk ke dalam," ujar Naqvi.
Ia menambahkan bahwa pelaku kemudian menunggu hingga 15 menit di luar, sebelum meledakkan bomnya di dekat mobil polisi yang berada di belakang barikade keamanan.
Rekaman pasca-kejadian menunjukkan gumpalan asap hitam mengepul dari kendaraan yang hangus terbakar di belakang penghalang keamanan, sementara polisi segera menutup area di sekitar pengadilan.
Saksi mata menggambarkan suasana kacau. Seorang pengacara bernama Rustam Malik, yang berada di luar pengadilan saat itu, mengatakan kepada AFP, "Itu benar-benar kekacauan."
"Para pengacara dan orang-orang berlarian di dalam kompleks, saya melihat dua mayat tergeletak di gerbang dan beberapa mobil terbakar," ujarnya.
Insiden di Islamabad ini terjadi hanya sehari setelah insiden terpisah di ibu kota India, New Delhi, di mana sebuah mobil meledak dan menewaskan delapan orang. Meskipun pemerintah India belum menyebut insiden tersebut sebagai serangan teror, kasus tersebut telah dirujuk ke badan anti-teror India.
Pengakuan Pelaku
Serangan yang jarang terjadi di Islamabad ini diklaim oleh kelompok militan Pakistan Taliban (Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP). Dalam pernyataan yang dikutip, TTP mengancam akan melanjutkan serangan serupa.
"Hakim, pengacara, dan pejabat yang melaksanakan putusan di bawah hukum Pakistan yang tidak Islami menjadi target," demikian klaim TTP.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya gelombang kekerasan dan ketidakstabilan regional. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menaikkan suhu politik dengan menuding pihak luar, terutama India, yang sedang mengalami hubungan yang tegang dengan Islamabad.
Namun, Juru Bicara pemerintah India dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Delhi menyebutnya sebagai "tuduhan tak berdasar dan tidak beralasan."
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jembatan Bersejarah Hancur Dibom, Militer-Pemberontak Saling Tuduh