Pangsa Pasar Perbankan Syariah Masih Minim, Industri Perlu Lakukan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pangsa pasar perbankan syariah tercatat mencapai 7,44% hingga Agustus 2025 berdasarkan total aset Rp975,94 triliun. Market share perbankan syariah tersebut masih didominasi oleh peningkatan aset dari 14 Bank Umum Syariah sebesar 67,6%.
Kemudian sebesar 29,4% berasal dari 19 Unit Usaha Syariah yang dimiliki oleh Bank Umum Konvensional dan sebanyak 2,56% berasal dari 173 BPR Syariah dari seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Koko Tjatur Rachmadi mengungkapkan apresiasinya atas kinerja positif perbankan syariah pada 2025. Namun, menurut dia perbankan syariah masih menghadapi berbagai tantangan.
"Tantangan ke depan adalah kita melihat dengan jumlah penduduk yang 278 juta jiwa, yang 85% muslim, dan kita melihat 17 ribu pulau di Indonesia, aksesibilitas menjadi PR," ungkap dia dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2025 'Best Bank and Financial Services', Selasa (11/11/2025).
Keterbatasan aksesibilitas tersebut membuat inklusi keuangan syariah di Indonesia masih rendah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per 3 Mei 2025 bahwa inklusi keuangan syariah atau penggunaan aktual layanan syariah stagnan di angka 13%.
Koko menegaskan ketika tantangan tersebut dapat dijawab, industri perbankan syariah akan mencatat kinerja hingga double digit. Hal ini mengingat Indonesia memiliki populasi muslim terbesar yang mencapai 85%.
"Perbankan syariah sejak terjadinya pandemi Covid-19, kemudian ada konsolidasi perbankan plat merah dan menjadi lokomotif industri syariah, kita melihat pertumbuhan menggembirakan," pungkas dia.
Lebih lanjut, Koko menyebut digitalisasi yang dilakukan Bank Aladin Syariah dapat turut meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia. "Kita berharap dengan pendekatan yang dilakukan dari sisi digitalisasi, masyarakat yang susah terjangkau tetapi bisa kita touch, kita jangkau dengan konsep digitalisasi," pungkas dia.
(rah/rah)