Jakarta Pacu Industri MICE, Dorong Ekonomi Kreatif Menuju Kota Global

Elga Nurmutia,  CNBC Indonesia
10 November 2025 12:22
Dok Pemprov DKI Jakarta
Foto: Dok Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mempercepat pengembangan industri MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi dan pendorong daya saing global. Melalui penguatan infrastruktur, kolaborasi lintas sektor, dan promosi internasional, Jakarta menegaskan posisinya sebagai pusat bisnis dan pariwisata unggulan di kawasan Asia.

Langkah strategis ini salah satunya diwujudkan melalui penyelenggaraan Jakarta International Investment, Trade, Tourism, and SME Expo (JITEX) 2025, yang sukses mencatatkan transaksi lebih dari Rp14,3 triliun selama lima hari pelaksanaan. Acara ini melibatkan pelaku usaha nasional dan internasional serta menjadi katalis penting dalam memperkuat ekosistem MICE di ibu kota.

"JITEX menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk berkolaborasi menghadirkan dampak nyata bagi perekonomian Jakarta, sekaligus memperkuat posisi ibu kota sebagai pusat kegiatan bisnis dan MICE di kawasan Asia," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, dalam keterangan resmi penutupan JITEX 2025, Minggu (21/09/2025).

Rano menambahkan, kegiatan berskala internasional seperti JITEX tidak hanya memacu investasi, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas industri, memperluas jejaring bisnis, dan mendorong pertumbuhan sektor pendukung seperti perhotelan, transportasi, dan ekonomi kreatif.

"Setiap event besar membawa multiplier effect bagi UMKM, pariwisata, hingga industri kreatif lokal. Inilah wajah baru Jakarta yang siap bersaing di level global," katanya.

Upaya memperluas pasar MICE juga terlihat dari keikutsertaan Jakarta dalam Internationale Tourismus-Börse (ITB) Asia 2025 di Singapura. Mengusung tagline "Enjoy More The Unexpected of Jakarta", delegasi DKI memperkenalkan potensi wisata urban, kreativitas lokal, serta infrastruktur modern yang mendukung penyelenggaraan event berskala global.

"Jakarta memiliki berbagai fasilitas bertaraf internasional yang menjadikannya kota siap event MICE global. Ini bagian dari upaya kami mengukuhkan diri sebagai kota global," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta, Andhika Permata.

Dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan perwakilan diplomatik dalam memperkuat posisi Jakarta di peta MICE Asia.

"Kami ingin setiap kunjungan ke Jakarta menjadi pengalaman berkesan, bukan sekadar perjalanan bisnis, tetapi benar-benar 'Enjoy More The Unexpected of Jakarta'."

Potensi Bisnis MICE Terus Menanjak

Dengan infrastruktur yang matang dan konektivitas global yang kuat, Jakarta kini menjadi episentrum industri MICE nasional. Data Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) mencatat, sepanjang 2025 terdapat 149 pameran dan konferensi diselenggarakan di Jakarta, meningkat dari 139 event pada 2024, dengan potensi transaksi mencapai lebih dari Rp100 triliun per tahun.

Kota ini juga memiliki 32 rute penerbangan internasional, 85 pusat perbelanjaan, lebih dari 5.000 m² ruang konvensi, 6.493 restoran, serta 448 hotel berbintang dengan total lebih dari 50 ribu kamar. Kombinasi ini menjadikan Jakarta salah satu destinasi paling siap untuk menggelar event internasional di kawasan Asia Tenggara.

"Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci agar Jakarta tidak hanya menjadi ibu kota administratif, tetapi kota global yang hidup, berdaya saing, dan membanggakan," ujar Andhika.

Strategi Transformasi Menuju Kota Global

Sebagai bagian dari peta jalan besar, Pemprov DKI menetapkan strategi "Akselerasi Jakarta sebagai Hub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nasional dan Internasional", yang berfokus pada tiga arah kebijakan utama, yaitu:

1. Pengembangan destinasi wisata unggulan baru, seperti wisata urban, heritage, dan wisata pesisir.

2. Penguatan industri MICE dengan infrastruktur dan layanan kelas dunia.

3. Penciptaan creative hub untuk memperkuat ekosistem pelaku ekonomi kreatif.

"Kita memiliki modal kuat budaya yang kaya, karakter urban yang unik, dan kreativitas anak muda. Tantangan kita adalah mengemas potensi itu agar sejajar dengan kota-kota global seperti Seoul atau Bangkok," ujar Andhika.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video:Jakarta Bakal Naikkan Tarif Parkir - Pakai Sistem Jalan Berbayar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular