Menuju 500 Tahun Jakarta, Pemprov DKI Revitalisasi Kota Tua
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mempercepat langkah revitalisasi kawasan Kota Tua dengan mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD). Program ini menjadi bagian dari strategi besar menuju perayaan 500 Tahun Jakarta pada 2027, sekaligus memperkuat posisi Kota Tua sebagai kawasan budaya, seni, dan ekonomi kreatif berkelas dunia.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan, revitalisasi Kota Tua merupakan proyek jangka panjang yang dijalankan secara terstruktur dan berkelanjutan melalui kolaborasi erat antara Pemprov DKI, pemerintah pusat, dan berbagai pemangku kepentingan.
"Kota Tua memiliki potensi luar biasa sebagai ruang publik dan destinasi ekonomi kreatif. Pembenahan kawasan ini tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus terintegrasi dengan pengembangan transportasi publik dan tata ruang yang modern," ujar Pramono dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025).
Sebagai tindak lanjut dari peninjauan lapangan bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani pada 18 Oktober 2025, Pemprov DKI bersama Pemerintah Pusat kini telah membentuk Task Force khusus guna mempercepat reaktivasi kawasan. Tim ini terdiri atas unsur pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, serta sektor swasta.
"Task Force ini akan memetakan secara rinci tanggung jawab masing-masing pihak, baik Pemprov DKI, pemerintah pusat, maupun peluang keterlibatan sektor swasta," ungkap Pramono.
Pada tahap awal 2026, Pemprov DKI akan fokus memperbaiki sarana dan prasarana dasar, seperti jalan, sungai, dan jalur pedestrian. Langkah ini menjadi fondasi penting sebelum memasuki tahap pembangunan lanjutan dan penataan fungsi ruang di kawasan heritage tersebut.
Pramono menargetkan kesiapan penuh Kota Tua dalam menyambut dua momentum besar: perayaan 500 Tahun Jakarta pada 2027 dan selesainya jalur MRT Fase II ke Kota Tua pada 2029.
"Pada 2027, pembangunan di atas tanah diharapkan rampung, lalu fokus beralih ke konstruksi bawah tanah. Dengan selesainya MRT pada 2029, Kota Tua akan siap menjadi hub baru Jakarta yang menarik wisatawan dari berbagai negara," tuturnya.
Pramono menegaskan, Pemprov DKI berkomitmen menjadikan Kota Tua sebagai ruang publik berkelas dunia yang mengedepankan pelestarian sejarah, penguatan ekonomi kreatif, dan peningkatan kualitas lingkungan perkotaan.
"Revitalisasi Kota Tua bukan hanya proyek pembangunan fisik, tetapi juga upaya membangkitkan kembali kebanggaan warga terhadap sejarah kotanya. Kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai simbol Jakarta yang modern tanpa kehilangan jati diri," pungkas Pramono.
Sementara itu, Menteri Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Pemprov DKI dalam menghidupkan kembali kawasan Kota Tua. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Pusat mendukung penuh upaya kolaboratif ini.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif Pak Gubernur Pramono Anung untuk menghidupkan kembali Kota Tua sebagai ikon baru Jakarta. Banyak gedung di kawasan ini milik BUMN seperti Bank Mandiri, PT Pos, dan PT KAI, sehingga koordinasi lintas sektor menjadi kunci," ujar Rosan.
Ia menambahkan, revitalisasi dilakukan dengan tetap menjaga nilai sejarah dan karakter asli kawasan.
"Kami pastikan revitalisasi dilakukan tanpa menghilangkan nilai heritage-nya. Ini kerja kolektif antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan pelaku ekonomi kreatif. Dengan sinergi yang kuat, saya yakin rencana ini bisa terwujud sesuai harapan," tandasnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Baru Sepi Bak Kuburan, Pramono Turun Tangan-Mau Sulap Jadi Ini