Pramono Sambangi Airlangga, Usul Kota Tua & Sumber Waras Jadi PSN

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 10/11/2025 13:55 WIB
Foto: Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung tiba pasca ledakan di SMAN 72, Jakarta, Jumat (11/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendatangi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menyampaikan usulan dua proyek di ibu kota menjadi proyek strategis nasional (PSN).

"Hari ini saya beserta jajaran Balai Kota meminta waktu dan menghadap Bapak Menko Perekonomian untuk urusan hal yang berkaitan dengan dua hal itu," kata Pramono seusai bertemu dengan Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Proyek pertama kata Pramono terkait dengan revitalisasi pengelolaan Kota Tua, Jakarta Barat, yang akan digarap bersama dengan BPI Danantara dan Kementerian Ekonomi Kreatif, termasuk proyek pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di wilayah bersejarah itu.


Proyek revitalisasi yang akan digarap Pemprov DKI terkait dengan perbaikan infrastruktur dasar, mulai dari aspek pedestrian, sungai, hingga jalan-jalan di sekitarnya mulai 2026. Sedangkan terkait perbaikan bangunan di sekitarnya, yang banyak merupakan aset BUMN akan dilaksanakan oleh Danantara sampai 2027.

Selain itu, Pramono mengatakan, MRT juga akan menggarap jalurnya sampai ke Kota Tua hingga 2029. Jalur itu sepenuhnya akan berada di bawah tanah untuk menjaga infrastruktur hasil revitalisasi terjaga.

"Berkaitan dengan Kota Tua, karena bersama-sama dengan Danantara dan juga Kementerian Ekonomi Kreatif, kami akan mengelola Kota Tua. Dan untuk itu, salah satu hal yang kami akan usulkan adalah untuk menjadi PSN," tegas Pramono.

Sementara itu, terkait dengan proyek kedua yang juga ia usulkan menjadi PSN ialah pembangunan rumah sakit internasional tipe A yang akan menjadi rujukan utama di Jakarta. Rumah sakit itu akan dibangun di area seluas 3,6 hektare di kawasan eks Sumber Waras, Grogol.

"Kemudian kalau dikembangkan, direncanakan khusus misalnya untuk rumah sakit hal yang berkaitan dengan jantung, dengan kanser, dan penyakit-penyakit khusus, maka saya yakin itu akan menjadi rumah sakit yang baik dan menjadi rujukan bagi Indonesia," paparnya.

"Kenapa kami usulkan menjadi PSN? Karena itu tadi, supaya mendapatkan treatment di dalam proses pembangunannya menjadi lebih mudah, lebih baik. Itu ya dua hal itu," tegas Pramono.

Pramono mengatakan, dari hasil diskusi usulan itu, Airlangga mengaku masih berkeinginan untuk mempelajari lebih dalam, sambil dipersiapkan seluruh administrasi yang dibutuhkan untuk menjadikan sebuah proyek masuk kategori PSN.

"Ya Pak Menko tentunya yang pertama beliau akan mempelajari, tetapi karena ini spiritnya untuk kepentingan bersama, saya yakin pasti Pemerintah Pusat juga akan memberikan support dukungan untuk itu. Kita akan segera melengkapi semua administrasi yang dibutuhkan untuk pembangunan itu," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, dengan masuknya sebuah proyek ke dalam daftar PSN, proyek infrastruktur itu akan memperoleh beberapa keunggulan berupa percepatan pembangunan, karena setiap hambatan baik regulasi dan perizinan wajib diselesaikan oleh para menteri terkait, gubernur hingga bupati.

Selain itu, proyek PSN juga mendapat manfaat percepatan waktu penyediaan lahan dan jaminan keamanan politik.

Pengertian PSN tersebut sesuai dalam Pasal 1 Peraturan Presiden (Perpres) No. 52 Tahun 2022 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan atas Tanah yang Diidentifikasi sebagai Tanah Musnah dalam Rangka Pembangunan untuk Kepentingan Umum.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lituania Diserang Balon Misterius-UMKM DKI Naik Kelas