Prabowo Minta 18 Proyek Hilirisasi Rp 600 Triliun Dipercepat

Firda Dwi Muliawati,  CNBC Indonesia
07 November 2025 09:55
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan sambutan dalam peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Cilegon, 6 November 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan sambutan dalam peresmian Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Cilegon, 6 November 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan untuk mempercepat penyelesaian 18 proyek hilirisasi strategis di berbagai sektor, termasuk sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM). Total investasi dari proyek-proyek tersebut mencapai lebih dari Rp 600 triliun dan ditargetkan rampung tahun ini.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan arahan tersebut disampaikan Presiden dalam Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Kamis (6/11/2025), perihal percepatan hilirisasi di sektor perikanan, pertanian, serta energi dan sumber daya mineral.

"Percepatan hilirisasi baik di sektor perikanan, kemudian di sektor pertanian, dan di sektor energi dan mineral batu bara. Tadi kami sudah membicarakan setelah pulang dari Cilegon, arahan Bapak Presiden dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS (feasibility study), dan sudah dibicarakan dengan Danantara, tadi Pak Rosan juga, kita akan selesaikan di tahun ini untuk semuanya," ujar Bahlil, dikutip Jumat (7/11/2025).

Proyek-proyek tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2026 dan diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.

"Dengan kita melakukan percepatan 18 proyek yang nilai investasinya lebih dari Rp 600 triliun, maka ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan produk-produknya itu menjadikan sebagai substitusi impor," tambahnya.

Sekitar 67% dari total 18 proyek hilirisasi Tanah Air tersebut berlokasi di luar Pulau Jawa untuk mendorong pemerataan pembangunan. Adapun, sebanyak 12 proyek berada di sektor ESDM, terdiri dari delapan proyek minerba, dua proyek transisi energi, dan dua proyek ketahanan energi. Secara total, proyek tersebut berpotensi membuka lebih dari 270 ribu lapangan kerja baru.

Selain membahas proyek hilirisasi, Bahlil menegaskan pentingnya proyek Dimethyl Ether (DME) sebagai pengganti LPG impor. Hal itu agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor.

"Kita tahu bahwa tadi kita baru habis resmikan Cilegon, itu kita membutuhkan LPG kurang lebih sekitar 1,2 juta ton per tahun. Maka konsumsi kita nanti ke depan, di 2026, itu sudah mencapai hampir 10 juta ton LPG. Tidak bisa kita lama, kita harus segera membangun industri-industri dalam negeri," paparnya.

Sebelumnya, Prabowo telah meresmikan pabrik New Ethylene Project milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten. Dengan nilai investasi sekitar US$ 3,9 miliar atau setara Rp 62,4 triliun, proyek ini menjadi tonggak penting hilirisasi industri petrokimia nasional.

Kompleks Naphtha Cracker tersebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan pertama dibangun kembali di Indonesia setelah hampir 30 tahun. Pabrik ini akan memproduksi etilena, propilena, serta berbagai produk turunan yang menjadi bahan baku industri domestik seperti plastik, tekstil, dan farmasi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Danantara Evaluasi 18 Proyek Hilirisasi yang Diajukan Bahlil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular