Pemerintah Ubah Lahan 'Tidur' Jadi Ruang UMKM ala M Bloc di Seluruh RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan memanfaatkan lahan 'tidur' (idle) milik negara untuk kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan kreativitas masyarakat. Langkah ini bertujuan memperluas akses pasar bagi pelaku UMKM yang selama ini terkendala di tengah ketidakpastian ekonomi dan maraknya barang impor.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan, kebijakan ini merupakan komitmen pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi rakyat.
"Kalau ada fasilitas yang idle, digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan UMKM. Ini sebagai gerakan komitmen negara dan pemerintah dalam membuka ruang UMKM untuk tumbuh," ujarnya kepada awak media di Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/11/2025).
Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyebut, total lahan yang bisa dimanfaatkan untuk UMKM mencapai sekitar 300 ribu meter persegi.
"Total ruang fasilitas publik ada sekitar 980 ribu meter persegi. Berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 2021, sebanyak 30% dari total itu wajib dialokasikan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah. Dari 980 ribu tersebut, sudah ada sekitar 30%-40% atau 300-350 ribu meter persegi yang dialokasikan untuk UMKM," jelas Maman dalam kesempatan yang sama.
Dia menambahkan, langkah ini dilakukan agar UMKM mendapatkan kesempatan yang adil alias tidak hanya diperhatikan saat krisis. Pemerintah juga memberikan harga sewa khusus bagi pelaku UMKM.
"Biaya sewanya 30% dari harga pasar atau harga normal. Jadi kalau harganya Rp1 juta, UMKM cukup membayar sekitar Rp300 ribu," ungkapnya.
Salah satu proyek percontohan program ini adalah Laswih Heritage di Bandung. Lahan tersebut merupakan aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang dikelola oleh PT Wika Realty. Bangunan itu dulunya bekas gudang ekspor-impor peninggalan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang dibangun pada 1928.
Foto: Cagar budaya bekas gudang zaman Belanda di Laswih Heritage, Bandung, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/M. Fakhriansyah) |
Selama ini, aset tersebut hanya menjadi bangunan cagar budaya yang tidak dimanfaatkan. Ke depan, lokasi ini akan dikembangkan untuk kegiatan UMKM dan kreativitas masyarakat.
Di Jakarta, konsep serupa sebenarnya sudah dilakukan, Pos Bloc dan M Bloc di Jakarta. Pos Bloc sendiri adalah tempat kreativitas yang dahulunya merupakan Gedung Kantor Pos sejak tahun 1913. Sementara M Bloc dulunya Gudang Kosong milik Peruri.
Nantinya, program serupa juga akan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia melalui kebijakan yang disebut "Pasar 1001 Malam."Â Muhaimin menyebut kebijakan ini akan segera diformalkan melalui instruksi presiden mengenai pemanfaatan aset negara yang tidak produktif untuk kegiatan UMKM.
Dia optimistis program ini akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat UMKM merupakan penopang utama Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Sektor UMKM selama ini memberikan kontribusi hingga 61% terhadap PDB nasional," pungkasnya.
(mfa/mfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Pertamina Sukses Dorong 10 UMKM Binaan Tembus Pasar Jepang
Foto: Cagar budaya bekas gudang zaman Belanda di Laswih Heritage, Bandung, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/M. Fakhriansyah)