Internasional

Top Erdogan! 2 Negara Muslim Akhirnya Gencatan Senjata Perang

tfa, CNBC Indonesia
Jumat, 31/10/2025 12:11 WIB
Foto: Konflik di perbatasan Afghanistan dan Pakistan kembali memanas, puluhan orang di kedua pihak tewas. (REUTERS/Stringer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menunjukkan pengaruh diplomatiknya. Mediasi yang dipimpin Ankara berhasil membuat Pakistan dan Afghanistan sepakat memperpanjang gencatan senjata selama satu minggu, di tengah meningkatnya ketegangan perbatasan kedua negara.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam perundingan di Istanbul pada Kamis, dengan Turki dan Qatar bertindak sebagai mediator. Kementerian Luar Negeri Turki menyebut keputusan itu diambil untuk memberi waktu bagi kedua pihak melanjutkan pembahasan menuju perdamaian jangka panjang.


"Semua pihak telah sepakat untuk menerapkan mekanisme pemantauan dan verifikasi yang akan memastikan pemeliharaan perdamaian dan pemberian hukuman kepada pihak yang melanggar," demikian bunyi pernyataan bersama yang dirilis atas nama Pakistan, Afghanistan, dan mediator Turki-Qatar, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (31/10/2025)

Kementerian itu menambahkan, pertemuan tingkat tinggi akan kembali digelar di Istanbul pada 6 November untuk merumuskan langkah konkret pelaksanaan gencatan senjata.

Ketegangan antara kedua negara meningkat awal bulan ini setelah ledakan di Afghanistan yang dituduh dilakukan oleh Pakistan. Serangan balasan lintas perbatasan menewaskan ratusan orang, menjadikannya bentrokan paling serius sejak Taliban kembali berkuasa pada 2021.

Perundingan sempat menemui jalan buntu karena Islamabad menuntut Kabul menindak kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang kerap dituduh sebagai pelaku serangan mematikan di wilayah Pakistan. Namun, melalui diplomasi yang intensif, Turki berhasil mempertemukan kembali kedua pihak hingga tercapai perpanjangan gencatan senjata.

Juru bicara pemerintah Afghanistan, Zabihullah Mujahid, mengonfirmasi hasil perundingan tersebut. "Kedua pihak telah sepakat untuk melanjutkan diskusi dalam pertemuan mendatang," ujarnya.

Di sisi lain, pihak Pakistan belum memberikan komentar resmi.

Meski gencatan senjata masih berlaku, perbatasan kedua negara tetap ditutup selama lebih dari dua minggu, menyebabkan kerugian ekonomi di wilayah perdagangan utama.

"Bangsa kami lelah dan bangsa mereka juga lelah," kata Nazir Ahmed, pedagang kain di Kandahar, kepada AFP. Di sisi lain, Abdul Jabbar, pedagang suku cadang di Chaman, Pakistan, mengatakan "perdagangan sangat terdampak... kedua negara menghadapi kerugian, keduanya adalah negara Islam."

Langkah mediasi ini menambah daftar keberhasilan diplomasi Turki di bawah Erdogan, yang dalam beberapa tahun terakhir aktif menjadi jembatan perdamaian di berbagai konflik regional, dari Ukraina hingga Timur Tengah.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gempa Kuat Guncang Turki, Magnitudo 6,1