Potret Kecelakaan Maut Pesawat Jatuh dan Hancur, Semua Penumpang Tewas
Seorang penyelidik kecelakaan udara memeriksa reruntuhan pesawat kecil milik maskapai Mombasa Air Safari yang jatuh di daerah Tsimba Golini, Kabupaten Kwale, Kenya, pada Rabu (29/10/2025). Kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa yang menewaskan 11 orang, termasuk sejumlah wisatawan asing asal Eropa. Insiden tragis itu terjadi saat pesawat dalam penerbangan dari kawasan wisata pesisir Diani menuju landasan Kichwa Tembo di Cagar Alam Maasai Mara. (REUTERS/Laban Walloga)
Menurut pernyataan resmi maskapai, kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.30 pagi waktu setempat. Ketua Mombasa Air Safari, John Cleave, membenarkan peristiwa tersebut dan menyebut bahwa seluruh penumpang dan awak pesawat tidak ada yang selamat. (REUTERS/Laban Walloga)
"Dengan sangat sedih kami sampaikan bahwa tidak ada yang selamat," kata Cleave dalam pernyataan tertulisnya, mengutip informasi awal yang diterima perusahaan, dilansir AFP. "Kami telah mengaktifkan tim tanggap darurat dan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menangani kejadian ini. Hati dan doa kami bersama semua pihak yang terdampak oleh peristiwa tragis ini." (REUTERS/Laban Walloga)
Cleave menjelaskan pesawat yang jatuh membawa 10 penumpang, delapan warga Hungaria dan dua warga Jerman, serta seorang kapten asal Kenya. Para korban diketahui hendak menuju Maasai Mara, salah satu destinasi wisata alam paling terkenal di Kenya, yang menjadi lokasi favorit wisatawan untuk menyaksikan migrasi hewan liar seperti zebra dan wildebeest. (REUTERS/Laban Walloga)
Sementara itu, Otoritas Penerbangan Sipil Kenya (KCAA) dalam pernyataan terpisah menyebut bahwa pesawat itu semula dilaporkan membawa 12 orang, namun belum memberikan rincian lebih lanjut terkait perbedaan data jumlah korban tersebut. (REUTERS/Laban Walloga)
KCAA juga menegaskan bahwa tim gabungan pemerintah sudah berada di lokasi kejadian untuk melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat. "Pemerintah tengah bekerja untuk memastikan semua fakta terkait kecelakaan ini dapat segera diketahui," kata lembaga tersebut dalam pernyataannya. (REUTERS/Laban Walloga)
-
1.
Loading...
-
2.
Loading...
-
3.
Loading...