Blusukan Lagi ke Gudang Beras, Ini Pesan Titiek Soeharto ke Bulog
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) bersama rombongan Komisi IV melakukan inspeksi ke Gudang Perum Bulog yang ada di Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali pada Selasa (28/10/2025) lalu. Inspeksi itu dilakukan untuk mengecek kondisi stok dan kualitas beras yang ada di gudang Bulog.
Dalam kunjungan tersebut, Titiek mengapresiasi Kepala Bulog dan jajarannya yang berhasil menjaga stok di posisi 3,8 juta ton beras saat ini. Posisi tersebut, ujarnya, merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah stok beras di Indonesia.
Namun, di tengah capaian itu, Titiek mengingatkan agar tidak hanya fokus mengejar pecah rekor posisi stok cadangan beras pemerintah (CBP). Tapi, juga harus menjaga kualitas beras tersebut.
Dia juga meminta agar beras yang ada di gudang Bulog tidak disimpan terlalu lama.
"Perlu saya ingatkan, jangan hanya mengejar break stok tertinggi sepanjang sejarah, tapi juga perhatikan kualitas stok," katanya, dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram resminya, Kamis (30/10/2025).
Di gudang tersebut, ujarnya, ada sekitar 1.200 ton beras impor yang sudah tersimpan hampir setahun, ditambah sekitar 150 ton beras lokal.
"Di sini ada beras dari Desember tahun lalu, 2024. Sudah hampir setahun ya, 1.200 ton. Kami minta perhatian Bulog, agar segera beras ini dikeluarkan. Beras jangan disimpan terlalu, apalagi lebih dari 1 tahun. Paling lama 6 bulan, harus berputar lagi," sambung Titiek.
"Yang beras impor kualitasnya bagus, yang lokal agak pecah-pecah. Yang kualitasnya kurang baik supaya di-mix, bukan dioplos. Supaya yang menikati beras ini nggak kecewa karena banyak brokennya," ucapnya.
Di sisi lain, Titiek menyoroti kapasitas gudang-gudang Bulog. Karena itu, imbuh dia, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan pembangunan gudang-gudang baru untuk penyimpanan stok CBP oleh Bulog.
Apalagi, lanjutnya, tahun depan diprediksi produksi beras nasional akan meningkat banyak.
"Dananya sudah disediakan pemerintah pusat, dalam hal ini Bapak Presiden, sudah mengalokasikan dana untuk gudang baru. Tapi, tanahnya nggak ada," ungkapnya.
"Karena itu, kami dari Komisi IV mengimbau Kepala-Kepala Daerah di pelosok yang dekat dengan petani tapi belum punya gudang, sudah bisa mengalokasikan tanah untuk khusus dibangun gudang," kata Titiek.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan rencana pembangunan 100 unit gudang baru, sesuai perintah Presiden Prabowo. Menurutnya, penambahan gudang ini penting mengingat serapan beras Bulog terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Jadi Bulog, kira-kira tiga minggu yang lalu, mendapat perintah dari Bapak Presiden untuk segera menyiapkan 100 gudang tambahan," ujar Rizal dalam wawancara eksklusif bersama CNBC Indonesia, dikutip Kamis (23/10/2025).
"Nah 100 gudang itu diprioritaskan untuk di kabupaten yang belum pernah ada gudang Bulog. Jadi kalau yang sudah ada, mungkin sementara belum dikasih dulu, tapi yang belum ada kita bangunkan," katanya.
Sebelumnya, Titiek Soeharto juga pernah meninjau gudang Bulog, tapi di lokasi berbeda. Saat itu, Titiek meninjau gudang Bulog dan menemukan kondisi beras rusak.
Foto: Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau dikenal dengan Titiek Soeharto meninjau Gudang Bulog Batubulan Gianyar. Melihat ketersediaan stok dan kwalitas beras yg ada digudang. (Instagram/titieksoeharto)Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau dikenal dengan Titiek Soeharto meninjau Gudang Bulog Batubulan Gianyar. Melihat ketersediaan stok dan kwalitas beras yg ada digudang. (Instagram/titieksoeharto) |
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamentan Jamin Ekspor Beras ke Malaysia Tak Ganggu Stok Pemerintah
Foto: Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau dikenal dengan Titiek Soeharto meninjau Gudang Bulog Batubulan Gianyar. Melihat ketersediaan stok dan kwalitas beras yg ada digudang. (Instagram/titieksoeharto)