Shell dan Total Untung Besar Saat Harga Minyak Anjlok, Kok Bisa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua raksasa minyak dan gas bumi (migas) Dunia, yakni Shell dan TotalEnergies mencatatkan pertumbuhan laba yang tinggi pada kuartal ketiga tahun 2025 ini. Hal itu terjadi meski harga minyak dunia sedang dalam penurunan.
Shell melaporkan laba bersih kuartal III 2025 naik 24% menjadi US$ 5,3 miliar setara Rp 88,18 triliun (asumsi kurs Rp 16.639 per US$) dibandingkan US$ 4,3 miliar setara Rp 71,55 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
CEO Shell, Wael Sawan mengungkapkan kenaikan laba tersebut terutama didorong oleh margin perdagangan yang kuat dan volume penjualan yang meningkat.
"Meski pasar terus bergejolak, kinerja kuat kami memungkinkan dimulainya kembali program pembelian saham senilai US$3,5 miliar untuk tiga bulan ke depan," ujarnya dilansir dari AFP, dikutip Kamis (30/10/2025).
Di sisi lain, perusahaan migas asal Prancis yakni TotalEnergies mencatat kenaikan laba bersih yang signifikan, sebesar 61% menjadi US$3,7 miliar setara Rp 61,56 triliun, meskipun harga minyak turun lebih dari $10 per barel dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan produksi yang menutupi dampak penurunan harga minyak.
"Laba bersih naik sekitar 61 % menjadi US$ 3,7 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun harga minyak turun lebih dari US$ 10 per barel dibandingkan tahun sebelumnya," tulis keterangan perusahaan.
Meski demikian, tidak semua perusahaan mengalami kondisi serupa. Perusahaan energi asal Norwegia, Equinor, melaporkan kerugian bersih pada kuartal ketiga karena menurunkan proyeksi harga minyak.
Tahun ini, harga energi mendapat tekanan akibat kekhawatiran bahwa tarif AS akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, sementara negara-negara OPEC+ meningkatkan produksi minyak.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa dalam industri energi, laba perusahaan tidak hanya ditentukan oleh harga minyak. Strategi perdagangan, volume produksi, dan efisiensi operasional memungkinkan perusahaan tetap menguntungkan meskipun harga minyak sedang turun.
(pgr/pgr)