7 Photos
Tak Panas-panasan di Jalan, Ribuan Buruh Gelar Aksi di JCC Senayan
Sekitar 5.000 buruh dari berbagai daerah padati JCC Senayan untuk konsolidasi nasional. Mereka tak jadi demo besar-besaran di depan DPR.
Ribuan buruh memadati Aula JCC Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025), untuk mengikuti konsolidasi nasional serikat pekerja. Berbeda dari aksi demonstrasi pada umumnya yang digelar di jalanan, kali ini para buruh memilih melangsungkan aksinya di dalam ruangan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sejak pukul 10.15 WIB, massa buruh mulai berdatangan menggunakan bus dan kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor. Mereka hadir lengkap dengan atribut serikat masing-masing, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), hingga Serikat Pekerja Nasional (SPN). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Padahal, sebelumnya aksi besar ini direncanakan digelar di depan Gedung DPR RI. Namun, rencana itu mendadak diubah. Pimpinan Serikat Buruh memutuskan memindahkan lokasi ke dalam gedung JCC Senayan setelah mempertimbangkan kondisi politik yang dinilai belum kondusif. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menjelaskan keputusan tersebut diambil murni atas pertimbangan keamanan, bukan karena tekanan dari pihak manapun. "Di Jakarta yang seyogyanya di DPR RI, setelah kami pertimbangkan dengan sungguh-sungguh, dan memetakan beberapa informasi yang kami dapat, bahwa situasi politik pasca kejadian 28-30 Agustus yang lalu belum kondusif," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers di lokasi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ia menegaskan, langkah memindahkan lokasi aksi ini dilakukan untuk menjaga ketertiban sekaligus memastikan pesan perjuangan buruh tetap tersampaikan. "Jadi tidak ada tekanan dari manapun, tidak ada permintaan dari manapun bahwa harus dipindahkan ke JCC Senayan. Tidak ada," tegasnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Said mengatakan, keputusan tersebut juga mempertimbangkan pengalaman sebelumnya, di mana aksi buruh diikuti kelompok lain yang kerap menimbulkan gesekan. Lebih lanjut, ia mengakui penggunaan gedung Aula JCC Senayan bukan tanpa konsekuensi biaya besar. Meski begitu, ia menegaskan KSPI dan Partai Buruh tetap independen serta membiayai seluruh kegiatan aksi secara mandiri. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dalam aksi kali ini, para buruh menuntut dua hal utama. "Pada hari ini tanggal 30 Oktober 2025, KSPI bersama Partai Buruh, serempak di seluruh Indonesia mengadakan aksi menuntut dua hal, yaitu naikkan upah minimum 2026 sebesar 8,5% sampai dengan 10,5%. Kedua, tuntutannya adalah sahkan RUU Ketenagakerjaan, karena MK (Mahkamah Konstitusi) telah memberi batas waktu sampai dengan 2 tahun dari penetapan pada Oktober 2024. Jadi tinggal setahun lagi RUU Ketenagakerjaan," jelasnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ia menambahkan, aksi serupa juga digelar serentak di berbagai daerah lain seperti Semarang, Bandung, Surabaya, Batam, Makassar, Ternate, dan Banjarmasin. Aksi di JCC sendiri, katanya, diikuti sekitar 5.000 buruh dari wilayah Jabodetabek, Karawang, Purwakarta, Serang, dan Cilegon. Sementara di daerah, jumlah peserta aksi mencapai puluhan ribu orang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)