Hyundai Recall Mobil Besar-besaran, 180.000 Ditarik dari Pasar

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan penarikan lebih dari 260.000 unit kendaraan akibat cacat produksi, termasuk lebih dari 180.000 mobil dari Hyundai Motor Group, yang teridentifikasi memiliki potensi risiko kebakaran.

"Sebanyak 260.184 kendaraan dari 57 model yang diproduksi, diimpor, atau dijual oleh Hyundai Motor, Kia, BMW Korea, dan Stellantis Korea akan ditarik secara sukarela karena cacat produksi yang teridentifikasi," kata Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan (MOLIT) dalam pernyataannya, dikutip AFP pada Kamis (30/10/2025).

Baca: Ramai-Ramai Konglomerat Korea "Turun Takhta", Samsung-Hyundai ke LG

Dari jumlah tersebut, Hyundai Motor akan menarik 85.355 unit model Porter II Electric mulai 30 Oktober karena cacat desain pada perangkat lunak sistem manajemen baterai yang berpotensi menyebabkan kebakaran.

Sementara itu, Kia Motors, anak usaha Hyundai, akan menarik 54.532 unit Bongo III EV karena masalah serupa pada perangkat lunak. Model lain yang terdampak termasuk Hyundai Tucson, yang ditemukan memiliki cacat pada komponen filter bahan bakar, serta Kia Seltos, yang mengalami gangguan pada sistem mesin.

Kementerian mengatakan proses penarikan akan dilakukan secara bertahap, dan konsumen dapat memeriksa apakah kendaraan mereka termasuk dalam daftar melalui situs web resmi atau pusat layanan masing-masing merek.

Baca: Trump-Xi Jinping "Kopi Darat" di Korsel, Ini yang Bakal Dibahas

Insiden terkait kebakaran baterai kendaraan listrik sebelumnya memicu kekhawatiran publik di Korea Selatan pada 2024, setelah ratusan kendaraan dilaporkan rusak. Beberapa area parkir bahkan sempat menerapkan pembatasan terhadap mobil listrik karena meningkatnya risiko keamanan.

Korea Selatan merupakan salah satu produsen utama baterai dan kendaraan listrik dunia, dengan Hyundai dan Kia menjadi pemain besar di pasar global. Pada 2024, kendaraan listrik menyumbang 9,3% dari total penjualan mobil baru di negara tersebut, jauh lebih tinggi dibandingkan pasar Amerika Serikat (AS).

(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mobil Buatan Pabrik RI Laku Keras di Luar Negeri, Cek Daftarnya