Prabowo: Pemimpin yang tak Mau Dikritik akan Terjebak dalam Kesalahan
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto bicara mengenai kepemimpinan di era demokrasi. Menurutnya, pemimpin yang tidak mau dikritik, maka akan terjebak dalam kesalahan.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri pemusnahan barang bukti narkoba seberat 214,82 ton senilai Rp 29,37 triliun yang diamankan Kepolisian Negara Republik Indonesia selama periode satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran di Markas Besar Polri di Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
"Pemimpin yang tidak mau dikoreksi dia akan terjebak dalam kesalahan-kesalahan," kata Prabowo.
Prabowo juga mengaku sering mendengar kritikan dari siniar atau podcast, yang terkadang membuat dirinya 'dongkol'. Namun menurutnya itu menjadi bahan introspeksi.
"Tapi saya catat 'oh oke kalau kita diserang'," ujar Prabowo.
Prabowo bercerita, ketika muda juga sempat difitnah sebanyak dua kali hingga tiga kali hingga harus mengadu kepada mentornya. Sebuah petuah yang didapat, adalah semakin dikritik maka "engkau semakin diperhitungkan".
"Jadi malam-malam saya buka (gadget), apa iya ya, apa memang saya otoriter? Rasanya gak sih. Jadi ini bagus, koreksi ini baik, tapi di ujungnya ayo dan saya punya filosofi dalam pengabdian kepada bangsa dan negara tidak boleh diikuti oleh rasa sakit hati," kata Prabowo.
(miq/miq)