MBG Picu Harga Telur & Ayam Naik, Airlangga Tegaskan Inflasi Aman

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
29 October 2025 19:05
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menghadiri Pembukaan Program Pemagangan Nasional Batch I, di kantor Kemnaker, Senin (20/10/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Kementerian Ketenagakerjaan RI)
Foto: Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menghadiri Pembukaan Program Pemagangan Nasional Batch I, di kantor Kemnaker, Senin (20/10/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Kementerian Ketenagakerjaan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan inflasi masih terkendali karena di dalam jangkauan 2,5 plus minus 1%.

Hal ini terkait dengan pernyataan Menko Pangan Zulkifli Hasan yang mengatakan ada kenaikan harga telur dan ayam karena percepatan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

"Ya yang pertama tentu kan kita melihat range dari inflasi kan 2,5 plus minus 1. Jadi selama seperti sekarang masih 2,6 dalam range. Memang selama ini kan volatile food yang selalu naik turun. Yang penting kita jaga juga core inflation," kata Airlangga saat ditemui di kantor Kemenko Ekonomi pada Rabu (29/10/2025).

Zulhas, panggilan Menko Pangan Zulkifli Hasan, sebelumnya mengungkapkan ada lonjakan harga telur dan daging ayam yang dipicu oleh percepatan program MBG.

Menurut Zulhas, peningkatan kebutuhan pangan dalam jumlah yang besar pada ayam dan telur membuat harganya naik di sejumlah daerah.

"Terakhir ini kan akselerasi percepatan makan bergizi (MBG) itu luar biasa sehingga telur ayam itu ada kenaikan harga 6-7%," kata Zulhas di Menara Bank Mega, Jakarta pada Selasa (28/10/2025).

Zulhas mengatakan lonjakan harga terjadi di daerah tertentu dan tidak merata di seluruh Indonesia.

"Memang ada daerah-daerah tertentu, misalnya di Papua ada komoditi tertentu yang naik tapi ada juga yang turun," katanya.

Maka dari itu dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga, Zulhas mengatakan bahwa dirinya akan mempercepat langkah untuk swasembada pangan, khususnya untuk sumber protein seperti ikan, telur, dan ayam.

"Oleh karena itu, maka tahun depan swasembada pangan harus kita percepat lagi apakah telur, ayam, ikan, dan seterusnya yang memang kita perlu waktu untuk membangun," tutur Zulhas.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Beras Tinggi-Belum Jinak, Beras SPHP Harus Segera Diguyur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular