Harga Air Minum Isi Ulang Tak Semahal Aqua Cs, Kok Bisa?

Chandra Dwi Pranata,  CNBC Indonesia
30 October 2025 08:30
Pekerja mengisi air isi ulang galon di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pekerja mengisi air isi ulang galon di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan masyarakat akan air minum isi ulang semakin meningkat, terutama yang tinggal di perkotaan, karena dinilai lebih praktis dan fleksibel dibandingkan harus membeli air minum dalam kemasan (AMDK) seperti Aqua.

Apalagi, air isi ulang lebih ramah kantong bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, karena harganya lebih ekonomis. Untuk melakukan pengisian ulang air minum, masyarakat hanya perlu membayar mulai dari Rp 5.000 saja. Sedangkan untuk AMDK sendiri, biasanya lebih mahal, mulai dari Rp 18.000 hingga lebih dari itu.

Namun, siapa sangka, seiring makin canggihnya teknologi pembersihan dan pengisian air isi ulang, membuat masyarakat kalangan menengah ke atas juga mulai melirik depo air isi ulang.

"Di Depo air isi ulang kenapa lebih murah, ya karena biaya produksinya lebih murah dari pabrik, yang penting ada ruko, kemudian modal penyimpanan, alat filterisasi, pengisian dan pembersihan. Kalau yang besar-besar kan harus ada quality control, ada penilaian lainnya," kata Kurniawan, salah satu pedagang air isi ulang saat ditemui CNBC Indonesia, Selasa (28/10/2025).

Air galon isi ulang juga menggunakan kemasan yang dapat digunakan kembali, yaitu galon plastik yang biasanya terbuat dari bahan PET yang tahan lama. Dengan menggunakan kemasan yang dapat digunakan kembali, penyedia air minum isi ulang dapat menghemat biaya produksi dan pengemasan, sehingga harga jualnya menjadi lebih terjangkau.

Pekerja mengisi air isi ulang galon di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Pekerja mengisi air isi ulang galon di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Pekerja mengisi air isi ulang galon di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Kalau di sini kan engga perlu tiap hari harus beli galon kosong bersih, kalau galon dari konsumer masih oke, ya kita tinggal isi ulang saja, beda kalau merek besar, karena pernah saya denger, itu saja kalau sudah lama sekali, galon harus dipotong-potong untuk didaur ulang," jelasnya.

Selain itu, pengusaha air isi ulang tidak perlu memikirkan biaya kemasan dan branding yang dikenakan pada produk AMDK. Air galon isi ulang biasanya dijual langsung dari pabrik atau distributor tanpa perlu melalui proses kemasan dan branding yang memakan biaya tambahan.

"Skalanya UMKM bukan industri," timpal salah seorang pengusaha depot air galon isi ulang Yosep.

Untuk membangun depot air galon isi ulang juga murah meriah. Paling mahal Rp 50 juta sudah termasuk ozon generator dan 2 mesin filter. Sedangkan paling murah bisa Rp 17 jutaan tanpa mesin ozon generator. Bagi dia, air isi ulang kini tidak hanya menjadi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga bagian dari gaya hidup hemat.

"Kalau AMDK kayak Aqua itu biaya produksi besar, pengajuan lab lebih ketat, jadi wajar harga mereka mahal," bebernya.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kinerja Industri AMDK Tumbuh Stabil di Tengah Gejolak Ekonomi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular