Baru 10 Hari Jalan, Kopdes Merah Putih di Boyolali Raup Rp200 Juta

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Senin, 27/10/2025 16:13 WIB
Foto: Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono saat ditemui usai rapat koordinasi terbatas (Rakortas) di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (27/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menyebut Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Metuk di Boyolali telah menghasilkan omzet hingga Rp200 juta dalam 10 hari beroperasi. Menurutnya, capaian tersebut menunjukkan bahwa konsep Kopdes Merah Putih benar-benar bisa menjadi instrumen penggerak ekonomi desa.

"Kemarin saya baru saja dari Boyolali, yang sudah beroperasi bagus sekali," kata Ferry saat ditemui usai rapat koordinasi terbatas (Rakortas) di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (27/10/2025).

"Sudah jalan semuanya, bahkan ada yang punya klinik gigi, punya macam-macam. Pendapatannya sekarang juga sudah sepuluh hari sejak dibuka, sudah Rp200 jutaan," sambung dia.


Ferry menjelaskan, sejak peluncuran program Kopdes Merah Putih pada Juli lalu, sudah ada sekitar 100 koperasi desa yang beroperasi secara aktif.

"Yang seperti ini banyak sih, ada sekitar 100-an Kopdes dari yang waktu itu kita buat mock-up. Terus dengan beberapa koperasi-koperasi desa yang juga sudah jalan, ada tambahan, tapi memang belum signifikan karena memang kita kan belum masuk tahap operasional. Baru di bulan Oktober ini kita mulai menyempurnakan tahap operasionalnya," jelasnya.

Ia menambahkan, program Kopdes Merah Putih kini terus dikembangkan secara nasional. "Sekarang sedang kita bangun 2.400 (kopdes) ya, sedang dibangun," kata Ferry.

Dalam kunjungan ke Boyolali sebelumnya, Ferry meresmikan Kopdes Merah Putih Metuk, Kecamatan Mojosongo, sebagai wujud nyata kemandirian ekonomi rakyat berbasis desa.

"Koperasi dan Desa tidak bisa dipisahkan. Koperasi dan desa merupakan kekuatan bersama. Peresmian ini menjadi tanda bahwa koperasi kembali menjadi soko guru perekonomian sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945," kata Ferry dalam keterangan resminya.

Adapun Kopdes Merah Putih Metuk kini memiliki lebih dari 700 anggota dan mengelola berbagai unit usaha seperti gerai sembako, apotek, klinik, toko pertanian, hingga gudang logistik. Menurut Ferry, koperasi ini juga berpotensi mengembangkan produk unggulan seperti jamu tradisional berbahan Lumbricus Rubellus, sayuran dataran menengah, dan padi lahan basah.

"Inilah bukti sebenarnya ekonomi gotong royong, ekonomi Pancasila. Gotong adalah melaksanakan kegiatan secara bersama-sama, sedangkan royong adalah membagi manfaat untuk bersama-sama," tegasnya.

Sementara itu, Manajer Pengelola Kopdes Merah Putih Metuk, Sumono menuturkan, koperasi ini dibangun dengan semangat warga yang kuat terhadap nilai-nilai koperasi.

"Kami semangat membentuk Kopdes Merah Putih Metuk karena jiwa kami koperasi, karena ini dari kita, oleh kita, untuk kita. Bagi kami, tantangan bukan rintangan, melainkan harus kita selesaikan," ujar Sumono.

Ia menambahkan, hingga akhir Oktober 2025, omzet Kopdes Merah Putih Metuk sudah mencapai sekitar Rp125 juta dan terus meningkat.

"Kami juga berkolaborasi dengan UMKM di Boyolali untuk masuk ke gerai sembako. Termasuk air mineral juga kami mempunyai asli produksi Desa Metuk," katanya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Danantara Dukung Program Koperasi Merah Putih