Philip Morris Tegaskan Komitmen Kembangkan Produk Bebas Asap

Safrina Nasution, CNBC Indonesia
Senin, 27/10/2025 14:56 WIB
Foto: Chief Executive Officer PMI, Jacek Olczak dalam acara Technovation Smoke-Free By PMI di Dubai, Uni Emirat Arab. (Dok. Philip Morris International)

Jakarta, CNBC Indonesia - Philip Morris International (PMI), perusahaan induk dari PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), menegaskan komitmennya untuk menghadirkan inovasi produk tembakau bebas asap sebagai alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi berbasis sains dan teknologi yang telah dijalankan PMI selama lebih dari satu dekade.

Chief Executive Officer PMI, Jacek Olczak, menyampaikan bahwa produk tembakau yang menggunakan mekanisme pembakaran menghasilkan ribuan zat kimia berbahaya dalam asap. Sebaliknya, produk berbasis pemanasan tembakau seperti IQOS mampu mengurangi paparan zat-zat tersebut secara signifikan.

"Itulah masalah utama dari merokok, pembakaran tembakau melepaskan ribuan zat kimia ke dalam asap. Sementara itu, produk seperti IQOS mengurangi paparan zat tersebut hingga 90-95%," kata Jacek dalam forum internasional Technovation Smoke-Free by PMI di Dubai, dikutip Jumat (17/10/2025).


Foto: Chief Executive Officer PMI, Jacek Olczak dalam acara Technovation Smoke-Free By PMI di Dubai, Uni Emirat Arab. (Dok. Philip Morris International)

Sejak 2008, PMI telah mendedikasikan 99% dari total upaya risetnya untuk mengembangkan portofolio produk tembakau bebas asap. Hingga kini, perusahaan telah menginvestasikan lebih dari US$ 14 miliar untuk riset dan pengembangan (R&D), serta peluncuran produk inovatif bebas asap.

Inisiatif ini didukung oleh 1.500 tenaga ahli di bidang sains dan teknologi, termasuk ilmuwan, insinyur, dan teknisi dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Tahapan riset PMI mencakup pengembangan desain produk yang mendorong perokok dewasa beralih ke alternatif bebas asap, penelitian aerosol secara kimia dan fisika, penelitian toksikologi, studi klinis dan persepsi konsumen, serta pengawasan pasca penjualan.

Di Indonesia, PMI telah berinvestasi sebesar US$330 juta untuk pengembangan produk bebas asap. Salah satunya untuk membangun fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat pada 2023 yang produknya dipasarkan ke 15 tujuan ekspor dan domestik.

Fasilitas ini dilengkapi dengan laboratorium pengujian dan analisis berstandar global yang didukung oleh sekitar 200 tenaga ahli dari dalam negeri berkualifikasi tinggi. "Kami telah menginvestasikan lebih dari US$ 330 juta (Rp 5,28 triliun) untuk fasilitas tersebut," ujar Tommaso.

Foto: Chief Executive Officer PMI, Jacek Olczak dalam acara Technovation Smoke-Free By PMI di Dubai, Uni Emirat Arab. (Dok. Philip Morris International)

Kehadiran produk bebas asap ini turut meningkatkan penyerapan hasil produksi tembakau dan cengkih asli Indonesia dari petani lokal, serta menciptakan kemitraan dengan 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia.

Kemitraan tersebut telah menghasilkan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru hingga melibatkan lebih dari 180.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC) dalam ekosistem distribusi produk bebas asap.

Kerja sama ini bertujuan membangun ekosistem terintegrasi yang dapat memperluas akses dan pemahaman konsumen terhadap produk bebas asap sebagai alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Drama China Tembus Rp 110 T, Siap Saingi Drakor