FOTO

Permukaan Tanah Turun Terjadi di Matraman, Jembatan Warga Ambruk

CNBC Indonesia/Muhammad Sabki, CNBC Indonesia
Kamis, 23/10/2025 15:45 WIB

Dua jembatan warga di Gang Saluran, Matraman, Jakarta Timur ambruk. Penyebabnya karena permukaan tanah turun.

1/5 Sejumlah warga melakukan pengangkutan puing material jembatan warga di Gang Saluran yang ambruk, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (23/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sejumlah warga melakukan pengangkutan puing material jembatan warga di Gang Saluran yang ambruk, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (23/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

2/5 Sejumlah warga melakukan pengangkutan puing material jembatan warga di Gang Saluran yang ambruk, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (23/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Dua jembatan warga di Gang Saluran, RT 15/RW 01, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur ambruk pada Rabu (22/10/2025) kemarin sore. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

3/5 Sejumlah warga melakukan pengangkutan puing material jembatan warga di Gang Saluran yang ambruk, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (23/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Kejadian Pukul 14.00 WIB, untungnya tidak ada korban jiwa atau luka-luka" kata Iswanto Ketua RT 015/01 kepada CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

4/5 Sejumlah warga melakukan pengangkutan puing material jembatan warga di Gang Saluran yang ambruk, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (23/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Tidak ada korban dalam kejadian, namun dua kepala keluarga (KK) yang akses rumahnya terhubung dengan jembatan kini harus beralih menggunakan jembatan lain untuk sementara waktu. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

5/5 Sejumlah warga melakukan pengangkutan puing material jembatan warga di Gang Saluran yang ambruk, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (23/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Nantinya setelah puing material bangunan diangkut Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur akan membangun turap yang longsor, sementara untuk jembatan dibangun swadaya warga. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)