Internasional

Menantu Trump Jared Kushner Tiba-Tiba Puji Hamas, Sebut Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
21 October 2025 07:45
Ivanka Trump, putri Presiden AS Donald Trump, dan suaminya Jared Kushner terlihat di atas perahu menjelang pernikahan pendiri Amazon Jeff Bezos dan Lauren Sanchez di Venesia, Italia, 24 Juni 2025. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Foto: Ivanka Trump, putri Presiden AS Donald Trump, dan suaminya Jared Kushner terlihat di atas perahu menjelang pernikahan pendiri Amazon Jeff Bezos dan Lauren Sanchez di Venesia, Italia, 24 Juni 2025. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

Jakarta, CNBC Indonesia - Milisi bersenjata Gaza, Hamas, mendapat pembelaan tak terduga dari negosiator senior Amerika Serikat (AS). Menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner, menyatakan bahwa kelompok militan Palestina itu tampak berupaya tulus memenuhi kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

Kushner, salah satu tokoh kunci di balik perjanjian gencatan senjata yang dimediasi AS, menyampaikan pandangannya dalam wawancara yang tayang pada hari Minggu (19/10/2025). Ketika ditanya apakah ia yakin Hamas "bertindak dengan itikad baik" (acting in good faith) dan "secara serius mencari jenazah" sandera Israel yang disepakati untuk dikembalikan, Kushner menjawab afirmatif.


"Sejauh yang kami lihat dari apa yang disampaikan kepada kami dari para mediator, mereka memang demikian. Itu bisa saja rusak kapan saja, tetapi saat ini, kami melihat mereka berupaya menghormati perjanjian mereka," kata Kushner dikutip Russia Today.

Pernyataan ini muncul saat Kushner dan utusan khusus Trump lainnya dalam proses mediasi, Steve Witkoff, tiba di Israel pada hari Senin untuk membahas implementasi fase selanjutnya dari kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Hamas sendiri menghadapi kritik karena belum mengembalikan semua jenazah sandera yang tewas. Kelompok itu mengklaim bahwa mereka tidak dapat menemukan jenazah tersebut akibat kerusakan parah yang diakibatkan oleh operasi Israel di Gaza.

Israel sebelumnya menuduh Hamas sengaja mengulur-ulur proses pertukaran. Kushner menyarankan Washington secara aktif bekerja untuk mempercepat pertukaran dan "mendorong kedua pihak untuk proaktif... alih-alih saling menyalahkan atas kegagalan."

Di sisi lain, gencatan senjata berada di bawah ancaman serius menyusul serangan udara Israel yang menewaskan lebih dari 40 orang di Gaza pada Minggu, sebagai balasan atas dugaan pelanggaran gencatan senjata di Rafah.

Media Palestina melaporkan insiden di Rafah justru disebabkan oleh kendaraan teknik Israel yang menabrak amunisi yang belum meledak. Setelah serangan tersebut, Israel menyatakan kembali ke upaya "menegakkan gencatan senjata" di wilayah Palestina.

Namun, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, menyerukan agar gencatan senjata dihentikan pada hari Senin, dengan alasan bahwa kembalinya semua sandera yang selamat sudah cukup.


"Sekarang kita harus kembali berperang, kita harus segera mengambil tindakan (terhadap Hamas)," kata menteri sayap kanan garis keras itu.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setuju ke Qatar untuk Negosiasi, Israel Tolak Keras Tawaran Hamas Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular