Energy Corner

Video: RI Genjot EBT, Suryanesia Incar Kapasitas PLTS Atap 1000 MWp

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
Senin, 20/10/2025 14:21 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah RI dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034 menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT), sebesar 42,6 Gigawatt dan 10,3 Gigawatt penyimpanan daya (storage) yang terdiri dari penyimpanan PLTA terpompa dan baterai serta pembangkit fosil yakni gas sebesar 10,3 GW dan 6,2 GW PLTU batu bara.

Komitmen pemerintah menambah kapasitas listrik hijau dalam RUPTL 2025-2034 menjadi kabar baik bagi pengembangan industri sektor EBT termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) seperti Suryanesia yang menyediakan solusi PLTS Atap untuk bisnis dan industri melalui model Solar-as-a-Service (SaaS).

Founder & CEO Suryanesia, Rheza Adhihusada mengatakan Suryanesia menargetkan pencapaian kapasitas 1000 Megawatt peak (MWp) di tahun 2029 atau mencapai 12 kali lipat dari tahun 2025.

Dalam upaya mendorong pengembangan EBT termasuk melalui PLTS, pelaku usaha berharap dukungan penguatan regulasi dari pemerintah. Selain itu target rasio elektrifikasi 100% di seluruh wilayah Republik Indonesia di masa kepemimpinan Presiden Prabowo menjadi mendorong pengembangan EBT RI.

Seperti apa strategi dan prospek pengembangan PLTS di era transisi energi? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Founder & CEO Suryanesia, Rheza Adhihusada dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum'at, 17/10/2025)


Related Videos
Popular Videos