Korupsi CPO Rugikan Negara Rp13,2 T, Prabowo: Kejam & Tidak Manusiawi!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
20 October 2025 12:26
Presiden Prabowo Subianto bersama beberapa Kabinet Menteri Merah Putih dan Jaksa Agung, ST Burhanuddin dalam Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara, di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (20/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Presiden Prabowo Subianto bersama beberapa Kabinet Menteri Merah Putih dan Jaksa Agung, ST Burhanuddin dalam Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara, di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (20/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia-Presiden Prabowo Subianto meluapkan amarahnya kepada pihak-pihak yang sudah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp13,2 triliun. Ini berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya.

"Ini milik bangsa Indonesia, hasilnya diambil dan dikeruk dibawa ke luar negeri. Rakyat dibiarkan kesulitan minyak goreng untuk berminggu-minggu," ungkap Prabowo di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (20/10/2025)

"Ini sebetulnya menurut saya sangat kejam, dan sangat tidak manusiawi apakah ini bener-bener murni keserakahan atau ini bisa digolongkan subversi ekonomi," jelasnya.

Penyerahan uang Rp13,2 triliun tersebut secara simbolis dilakukan oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dan disaksikan langsung oleh Prabowo.

Adapun perusahaan yang menyebabkan kerugian negara adalah Wilmar, Musim Mas dan Permata Group.

Presiden Prabowo Subianto bersama beberapa Kabinet Menteri Merah Putih dan Jaksa Agung, ST Burhanuddin dalam Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara, di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (20/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Presiden Prabowo Subianto bersama beberapa Kabinet Menteri Merah Putih dan Jaksa Agung, ST Burhanuddin dalam Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara, di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (20/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Prabowo mengucapkan terima kasih atas dukungan Kejaksaan Agung yang sudah menuntaskan kasus ini. Ke depan sederet aktivitas ilegal lain juga harus diselesaikan.

"Saya ingatkan masih banyak tugas kita, masih banyak tambang yang ilegal, kerugian kita juga mungkin puluhan triliun atau ratusan triliun," tegasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MA Anulir Vonis Lepas Korupsi CPO, Wilmar Cs Harus Bayar Rp17,7 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular