Prabowo: Harta yang Didapat dengan Cara Korbankan Rakyat adalah Haram!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 20/10/2025 12:03 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto di Gedung Utama Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memberi peringatan kepada pihak-pihak yang memperoleh harta dengan cara yang tidak benar. Peringatan itu disampaikan Prabowo saat menyaksikan penyerahan uang pengganti kerugian negara dalam perkara Tindak Pidana Korupsi Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya sejumlah Rp 13.255.244.538.149 di Gedung Utama Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025).



Mulanya, Prabowo menyampaikan apresiasi kepada aparatur sipil negara (ASN), termasuk Kejaksaan Agung, yang telah mengeksekusi perkara ini. Setelah itu, kepala negara mengingatkan agar mereka jangan surut, jangan malas, dan jangan menyerah.

"Berbuatlah yang terbaik kepada bangsa, negara, dan rakyatmu. Harta, apalagi didapatkan dengan cara yang mengorbankan dengan rakyat kita, harta itu adalah harta yang haram," ujar Prabowo.

"Rezeki yang tidak baik, yang ujungnya pasti akan membawa ketidakbaikan kepada siapapun dan keluarganya," lanjut ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya itu.

Lebih lanjut, Prabowo mengaku sudah melihat terlalu banyak pejabat yang lengah dan lemah iman serta lemah akhlak. Mereka melakukan tindakan yang akhirnya membuat keluarga mereka menderita.

Prabowo lantas mengingatkan para pengusaha yang dianggap serakah.

"Dunia semakin sempit, bumi semakin kecil oleh teknologi dan peradaban sehingga kalau saudara menganggap kalau mereka para pengusaha-pengusaha serakah itu menganggap bisa menipu terus menerus bangsa sebesar Indonesia, saya kira itu akan kita buktikan bahwa kita masih eksis, masih kuat dan kita bertekad untuk menegakkan kedaulatan kita demi rakyat kita," kata Prabowo.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo: Duit Korupsi CPO Rp13,2 T Bisa Perbaiki 8.000 Sekolah