Program Magang Lanjut ke 2026 Kuota 100.000? Airlangga: Kita Gas!

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Senin, 20/10/2025 11:57 WIB
Foto: Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menghadiri Pembukaan Program Pemagangan Nasional Batch I, di kantor Kemnaker, Senin (20/10/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Kementerian Ketenagakerjaan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah meluncurkan program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan yang merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi 8+4+5. Program magang kerja dengan peserta mendapat uang saku setara upah minimum kabupaten/ kota ini telah resmi dimulai hari ini, Senin (20/10/2025), untuk batch I.

Kuota untuk batch I ini adalah sebanyak 20.000 orang, dan yang resmi mulai magang kerja hari ini adalah sekitar 15.000 orang dan sisanya 5.000-an orang lainnya mulai magang hari Rabu nanti (22/10/2025).

Magang kerja ini akan berlangsung selama 6 bulan, dn setiap bulan peserta mendapat uang saku. Juga, akan mendapat JKK dan JKM, tidak memotong uang saku yang diberikan pemerintah. Uang saku itu akan dibayar pemerintah, bukan perusahaan.


Sementara itu, pemerintah pun telah mengumumkan program magang kerja nasional untuk batch II untuk kuota sebanyak 80.000 orang. Yang dijadwalkan akan dimulai pada November 2025 nanti. Dengan demikian, total kuota untuk tahun ini adalah 100.000 orang peserta magang kerja nasional.

"Nanti akan kita dengar arahan dari Pak Menko (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto) tahun depan seperti apa dan seterusnya. Tapi tadi bisik-bisiknya, Insyaallah, 100.000 lagi tahun depan. Dan nanti ini akan program rutin pemerintah," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam Pembukaan Program Pemagangan Nassional Lulusan perguruan Tinggi Batch I di kantornya, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Merespons hal itu, saat menyampaikan pidato di acara yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberi sinyal senada.

"Ini adalah program pertama dari paket ekonomi yang 8 yang diluncurkan tahun ini, dan tahun depan ini yang termasuk dilanjutkan, pak Menteri," kata Airlangga.

"100.000 itu angka minimal. Kalau bisa ngegas lagi kita gas. Tapi ya 100.000 mudah-mudahan ini bisa terus jadi program andalan Kementerian Ketenagakerjaan," ucap Airlangga.

Dia menambahkan, program magang kerja ini dapat mengisi kesenjangan pasokan tenaga kerja di perusahaan.

"Ini kita sadari karena memang ada kesenjangan supply demand, antara lulusan perguruan tinggi dan perusahaan. Dan program ini menjembatani kesenjangan ini sekitar 8-10% dari jumlah lulusan perguruan tinggi," bebernya.

"Biasanya pekerja ini diisi oleh lulusan yang sudah kerja, secondary. Nah yang lulusan primary ini, yang lulus pertama, pertanyaannya adalah pengalaman kerja. Inilah yang dijembatani dengan program magang 6 bulan, dengan harapan perusahaannya menerima mereka yang magang kita kasih jempol 4," kata Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menjelaskan, sejak dibuka pada 1 Oktober 2025, antusiasme terhadap program ini terbilang tinggi. Berdasarkan data Barenbang Naker, tercatat 1.668 perusahaan mendaftar dengan total usulan 26.181 posisi magang.

Dari jumlah itu, 20.457 posisi disetujui, dan setelah proses seleksi yang diumumkan 19 Oktober lalu, 15.876 peserta dinyatakan lolos.

"Pengumuman pada tanggal 19 Oktober kemarin tercatat 15.876 orang yang ditetapkan sebagai peserta magang pertama adalah 14.913 yang sebagian hadir dalam aula ini dan sebagian lainnya hadir dalam kanal Youtube yang sudah kita sediakan," kata Anwar.

Foto: Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, dalam acara Pembukaan Program Pemagangan Nasional Batch I, di kantor Kemnaker, Senin (20/10/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, dalam acara Pembukaan Program Pemagangan Nasional Batch I, di kantor Kemnaker, Senin (20/10/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Begini Penampakan Situs Magang Kemnaker, Masih Ada Gangguan!