Prabowo Minta Mendikti Siapkan SDM Untuk Garap MBG hingga Kopdes

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Minggu, 19/10/2025 21:06 WIB
Foto: Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto dalam konferensi pers RAPBN & Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB),  Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat, (15/8/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto hadir dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden RI dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Brian menyampaikan dirinya dipanggil oleh Presiden yang mengingatkan agar perguruan tinggi dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dapat membantu untuk memunculkan industri-industri baru, mulai ketahanan pangan, energi, maupun hilirisasi mineral.


"Kami kembali diingatkan untuk menghitung secara cermat SDM-SDM yang dibutuhkan, termasuk beasiswa LPDP dan lainnya, itu harus disesuaikan dengan rencana pengembangan industri yang akan muncul di Indonesia," ungkap Brian.

Hal tersebut dilakukan agar apa yang dihasilkan oleh perguruan tinggi maupun penerima beasiswa LPDP dan lainnya itu sesuai kebutuhan yang diperlukan dan supaya jangan ada mismatch (ketidakcocokan) antara SDM yang disiapkan di pendidikan tinggi dengan pertumbuhan industri yang ada.

Dirinya juga mengungkapkan kebutuhan SDM juga harus mampu mengisi kebutuhan yang muncul dari program mercusuar pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Tentu ini dikaitkan dengan berbagai program, baik MBG (Makan Bergizi Gratis), desa nelayan, maupun koperasi merah putih. jadi seluruh sektor-sektor pertumbuhan yang akan berjalan harapannya disiapkan SDM," jelas Brian.

Brian menyampaikan pihaknya saat ini sedang merumuskan dan membuat formulasi agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan memaksimalkan sumberdaya di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

"Sektor-sektor yang tadi itu industrialisasi, ketahanan pangan, ketahanan energi itu utamanya adalah STEM," jelas Brian.

Lebih lanjut, Brian menyebut Presiden Prabowo juga memperingatkan terkait perkembangan teknologi yang begitu cepat serta pemanfaatan AI (Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan) dan lain-lainnya itu perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam mengupdate kurikulum.

"Sehingga intinya SDM kami siap untuk mendukung program-program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," terang Brian.

Brian juga menyampaikan industri pertahanan juga masuk dalam pengembangan SDM STEM.

"Sekarang sektor pertahanan sangat kental dengan teknologinya jadi penguasaan-penguasaan teknologi SDM-SDM itu harapannya bisa match dengan industri yang akan tumbuh di Indonesia," ujar Brian.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Pompa RI Hadapi Kendala Sertifikasi & Impor China