Internasional

Prabowo Borong Jet Tempur Chengdu J-10, Ini Kehebatan-Harganya

Tommy Patrio Sorongan & Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
19 October 2025 11:30
Jet Tempur buatan Chengdu Aircraft Corporation  (CAC) J-10 milik Pakistan. (Tangkapan Layar Youtube/Pakistan Air Force)
Foto: Jet Tempur buatan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) J-10 milik Pakistan. (Tangkapan Layar Youtube/Pakistan Air Force)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dilaporkan tengah mematangkan pembelian Jet Tempur asal China, Chengdu J-10C. Hal ini dijelaskan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Rabu (15/10/2025).

Dalam pernyataannya,Purbaya mengungkapkan anggaran pembelian jet tempur buatan China ini mencapai US$ 9 miliar atau Rp 149,5 triliun. Secara hitungan sederhana, rata‑rata biaya per unit (termasuk paket dukungan, logistik, pelatihan, dan infrastruktur) bisa mencapai sekitar US$214 juta atau sekitar Rp3,54 triliun per unitnya.


"US$9 miliar kalau nggak salah atau lebih. Saya lupa angkanya. Tapi sudah disetujui, jadi harusnya udah siap semua," tegas Purbaya saat ditemui di Wisma Danantara.

Chengdu J-10 dengan julukan "Vigorius Dragon" merupakan jet tempur generasi 4,5 dengan kemampuan multirole. Pesawat ini dibuat oleh Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAIC) yang merupakan anak perusahaan Aviation Industry Corporation of China (AVIC). Saat ini, hanya ada dua negara yang mengoperasikan J-10 yakni, China dan Pakistan.

Proyek ini berawal pada pertengahan 1980-an melalui program rahasia bernama Project 8610, yang bertujuan mengembangkan pesawat tempur superioritas udara buatan dalam negeri untuk menandingi sistem generasi ke-4 Rusia dan Barat.

Mesin Hingga Performa J-10

Chengdu J-10 awalnya dirancang untuk menggunakan mesin turbofan buatan dalam negeri Tiongkok, WP-15, namun proyek tersebut akhirnya digantikan oleh mesin dari Rusia yakitu, Salyut AL-31F. Mesin ini mampu menghasilkan daya dorong hingga 27.557 pon (lbf) dengan sistem afterburner, memberikan kemampuan akselerasi luar biasa bagi J-10.


Mesin AL-31F dikenal tangguh dan telah terbukti digunakan pada jet tempur Sukhoi Su-27 Flanker. Versi yang dipasang pada J-10 telah dimodifikasi khusus agar sesuai dengan kebutuhan pesawat tempur China ini.


Dalam pengembangannya, China kemudian mengembangkan mesin buatan dalam negeri WS-10A Taihang, yang kini digunakan juga digunakan untuk varian J-10 terbaru.


Mesin WS-10A memiliki dorongan sekitar 24.700 pon, sedikit lebih rendah dibanding AL-31F, namun memberikan keuntungan besar dari sisi kemandirian teknologi dan biaya operasional.


Secara umum, kemampuan mesin ini memungkinkan J-10 untuk terbang dengan kecepatan maksimum Mach 2,2 di ketinggian jelajah tinggi dan mencapai ketinggian operasi hingga 65.000 kaki atau sekitar 19.800 meter. Dengan jangkauan sekitar 2.500-3.000 KM.


Daya dorong kuat inilah yang menjadikan J-10 mampu bersaing dengan jet tempur sekelas F-16 asal Amerika Serikat atau MiG-29 buatan Rusia.


J-10 juga dilengkapi dengan sistem Fly-by-wire dalam mekanisme kendali pesawat. Teknologi ini bekerja dengan menerima input dari pilot melalui flight control di cockpit, kemudian diproses oleh komputer sebelum diteruskan ke permukaan kendali seperti sayap dan vertical stabilizer.

Sistem Persenjataan Chengdu J-10

J-10 dibekali dengan Gun Double Barrel Tipe 23-3 dengan kaliber 23 mm yang terpasang di bagian bawah badan pesawat. Selain itu, pesawat ini memiliki 11 titik gantung (hardpoints) yang memungkinkan pembawaan berbagai jenis senjata mulai dari rudal air-to-air dan air-to-ground, serta, bom, maupun rocket pod.


Dalam konfigurasi udara-ke-udara, J-10 mampu membawa rudal seri PL-8, PL-9, PL-11, dan PL-12. Rudal PL-9, misalnya, merupakan rudal jarak pendek berpemandu inframerah yang mampu melaju hingga kecepatan Mach 3, sedangkan PL-12 memiliki jangkauan menengah (beyond visual range/BVR) yang setara dengan AIM-120 AMRAAM milik Amerika Serikat.


Untuk misi udara-ke-darat, J-10 dapat mengangkut rudal PJ-9 dan YJ-9K, serta bom pintar berpemandu laser seperti LT-2, atau bom luncur berbasis satelit LS-6. Pesawat ini juga bisa membawa berbagai jenis bom konvensional dengan berat antara 250-500 kg, menjadikannya ideal untuk operasi serangan darat presisi tinggi.


Selain senjata, J-10 dapat membawa hingga tiga tangki bahan bakar eksternal untuk memperluas jangkauan terbangnya. Salah satu tangki berkapasitas sekitar 450 galon ditempatkan di bagian tengah badan pesawat (centerline fuselage), sementara dua lainnya bisa dipasang di sayap dengan kapasitas 212 galon masing-masing.


Pesawat ini juga dapat dilengkapi berbagai pod avionik eksternal untuk meningkatkan efektivitas tempur. Sistem-sistem tersebut memungkinkan J-10 untuk menjalankan misi serangan, pengintaian, hingga peperangan elektronik dengan akurasi tinggi.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Sudah Tahu, Begini Jet Tempur 'Siluman' RI di Masa Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular