Polemik Beban Utang Whoosh, Luhut Bilang Sama Seperti Nasib LRT

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
16 October 2025 17:38
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan memimpin pertemuan strategis dengan jajaran Kementerian/Lembaga (K/L), hari ini, Jumat (4/7/2025), untuk meninjau kesiapan pilot project digitalisasi program bantuan sosial (bansos) yang akan segera diluncurkan. (Dok. Tim Media DEN)
Foto: Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan memimpin pertemuan strategis dengan jajaran Kementerian/Lembaga (K/L), hari ini, Jumat (4/7/2025), untuk meninjau kesiapan pilot project digitalisasi program bantuan sosial (bansos) yang akan segera diluncurkan. (Dok. Tim Media DEN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, permasalahan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh serupa dengan proyek LRT Jabodebek.

Menurut Luhut, proyek transportasi publik memang tidak ada yang bisa cepat memperoleh keuntungan dari sisi operasionalnya, demi menuntaskan utang proyek pembangunannya secara cepat.

Namun, ia memastikan, dari hasil pendapatan yang diterima bisnis transportasi publik, tentu akan selalu ada dividen yang bisa digunakan untuk menyicil utang proyek pembangunannya.

"Sama dengan (utang) LRT mungkin ada gap-nya itu berapa triliun. Nanti dari situ kita cicil sehingga dengan itu nanti bisa jalan," tutur Luhut di kawasan JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Selain itu, ia mengingatkan, dalam bisnis transportasi publik, di negara manapun, pemerintahannya juga selalu berkontribusi menanggung beban biaya operasional, seperti menggunakan skema subsidi.

"Ingat ya, tidak ada publik transportasi itu di dunia ini yang menguntungkan. Selalu banyak subsidi pemerintah. Tapi tentu harus subsidi yang betul-betul terukur," tegasnya.

Soal beban utang proyek Whoosh, Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) Purbaya Yudhi Sadewa sempat mengungkapkan bahwa besarannya per tahun sekitar Rp 2 triliun. Ia juga menekankan, Danantara memiliki kapasitas tersendiri untuk menambal utang itu dari dividen yang diperoleh tiap tahun senilai Rp 90 triliun.

"Sudah saya sampaikan karena kan Danantara terima dividen dari BUMN kan hampir Rp 90 triliun. Itu cukup untuk nutup yang Rp 2 triliun bayaran tahunan untuk kereta api cepat dan saya yakin uangnya juga setiap tahun akan lebih banyak 90 triliun akan lebih," ungkapnya.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2022 yang diaudit oleh RSM, proyek Kereta Cepat Whoosh menelan total biaya US$ 7,26 miliar atau setara Rp 119,79 triliun (asumsi kurs Rp 16.500/US$).

Angka tersebut termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar US$ 1,21 miliar (Rp 19,96 triliun) dari nilai investasi awal yang ditetapkan senilai US$ 6,05 miliar (Rp 99,82 triliun).

Mayoritas porsi dana pengerjaan proyek Whoosh diperoleh dari utang pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan bunga utang mencapai 3,3% dan tenor hingga 45 tahun.

Adapun komposisi konsorsium BUMN memegang saham di KCIC sebesar 60% melalui sejumlah perusahaan BUMN yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sedangkan China melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd memiliki 40%.

Sementara itu, untuk proyek LRT Jabodebek, juga mencatatkan masih adanya tunggakan utang pemerintah mencapai Rp 2,2 triliun, dari total nilai kontrak sebesar Rp 25,5 triliun kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).

Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi, menjelaskan penyelesaian piutang pemerintah masih dalam proses. Ia mengatakan pihaknya telah menerima penegasan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait pembayaran piutang yang akan dilakukan secara penuh oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

"Proses sekarang ini kami sudah dapat penegasan dari Kementerian Keuangan bahwa pembayarannya nanti akan dilakukan melalui KAI, misalnya dengan skema PMN atau skema subsidi ke KAI. PT KAI kemudian akan membayarkan secara penuh ke Adhi Karya," kata Entus dalam acara Public Expose Live secara virtual, dikutip Rabu (10/9/2025).


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jumlah Penumpang KA Cepat Whoosh Naik 10%, Terungkap Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular