World Food Day

Video: Jagung Bioteknologi Bikin Produksi Petani Naik-Hemat Herbisida

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
Kamis, 16/10/2025 13:42 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintahan RI di bawah Presiden Prabowo Subianto mendorong pencapaian swasembada pangan nasional sebagai bagian dari strategi menjaga kedaulatan negara menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.

Petani Jagung NTB, Hamzan Wadi dalam World Food Day menyampaikan tantangan petani jagung di NTB dalam mendorong produksi, utamanya terkait persoalan gulma.

Dimana gulma menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan jagung sehingga produksi, oleh karena itu penggunaan benih jagung bioteknologi menjadi salah satu upaya meningkatkan produksi dan mengurangi penggunaan pupuk dan pembasmi hama.

Jika sebelumnya produksi jagung membutuhkan penyemprotan herbisida sebanyak 5 kali maka dengan jagung bioteknologi penggunaan herbisida berkurang menjadi 2 kali saja. Hal ini membantu pemaksimalan pertumbuhan dan hasil panen lebih tinggi.

Senada dengan petani jagung, Agriculture Affairs & Licence to Operate (LTO) Lead Bayer Crop Science Indonesia, Aditia Rusmawan menyebutkan penggunaan benih jagung bioteknologi sudah mencapai 300 juta ton di seluruh dunia. Oleh karena itu di Indonesia benih jagung bioteknologi bisa mengatasi persoalan lahan, gangguan hama, menghemat biaya produksi sekaligus mengerek produksi.

Seperti apa peran benih bioteknologi bantu petani jagung RI? Selengkapnya simak dialog Shafinaz Nachiar dengan Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Konektivitas, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Prayudi Syamsuri serta Guru Besar IPB/Rektor Perbanas Institute, Hermanto Siregar dan Agriculture Affairs & Licence to Operate (LTO) Lead Bayer Crop Science Indonesia, Aditia Rusmawan dan juga Petani Jagung NTB, Hamzan Wadi dalam World Food Day, CNBC Indonesia (Kamis, 16/10/2025)