Mari Elka Tegaskan Family Office Baru Perencanaan, Tak Ada Pakai APBN

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 16/10/2025 12:23 WIB
Foto: Wakil Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu dalam CNBC Indonesia Economic Update 2025 di Jakarta, Rabu (18/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu buka-bukaan proses pembangunan Family Office yang dicanangkan Ketua DEN Luhut Binsar Panjaitan.

Mari menjelaskan, proses pembangunan Family Office baru sampai ke tahap perencanaan dan pengusulan. Belum ada tahapan yang membuat perlunya penggunaan APBN.

"Baru dalam bentuk pembahasan, perencanaan, dan pengusulan. Tidak ada kaitannya dengan anggaran (pemerintah)," tegas Mari di kawasan JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).


Mari juga menekankan, untuk merealisasikan pembangunan Family Office, pemerintah juga masih harus merancang landasan hukumnya melalui pembentukan berbagai peraturan baru.

Oleh sebab itu, ia belum bisa memastikan kapan kehadiran Family Office bisa terealisasi.

"Itu kan tergantung peraturannya kan, ini kan sesuatu yang akan memerlukan regulasi, akan memerlukan peraturan-peraturan baru. Yang ini yang sedang dibahas, direncanakan dan ada aspek-aspek hukum yang perlu diperbaiki ya untuk bisa berjalannya family office," tegas Mari Elka.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka suara terkait rencana pembentukan Family Office di Indonesia. Purbaya mengatakan belum mengetahui detail rencana tersebut, namun siap mendukung jika memang bisa berjalan.

"Kalau perlu dukungan, kita dukung. Yang jelas kalau kita bilang ya, kalau bisa jalan, jalan," ucap Purbaya kepada wartawan pada Rabu (15/10/2025) di Wisma Danantara, Jakarta.

Purbaya mengaku belum ada diskusi lebih lanjut terkait pembentukan Family Office tersebut. Sebagai informasi, pada Maret 2025, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto diketahui tengah membentuk tim untuk merealisasikan pendirian Family Office di Indonesia.

Menurut Luhut, timnya di DEN sudah bergerak selama 6 bulan untuk mempersiapkan pembentukan Family Office di Indonesia.

"Ya kita segera, tadi tim bekerja, mulai besok mereka bekerja dengan timnya Pak Airlangga, dengan tim kami, karena sebenarnya kita sudah mengerjakan 6 bulan," kata Luhut seusai mengadakan pertemuan dengan Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/3) lalu.

Luhut berujar, Family Office akan terbentuk pada tahun ini. Ia pun memastikan telah mendapatkan berbagai masukkan dari berbagai pelaku pengelola Family Office, termasuk Ray Dalio, investor AS pendiri Bridgewater Associates yang kini menjadi orang kepercayaan Presiden Prabowo Subianto.

Prabowo dan seluruh menteri, termasuk Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani Indrawati, ia katakan telah sepakat untuk membentuk Family Office di Indonesia.

"Semua, bukan soal Kementerian Keuangan saja, semua kita harus setuju. Tapi kalau sudah yang mau taruh duitnya setuju kan itu yang paling penting," tutur Luhut.


(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rekor Baru Harga Emas - Purbaya Tanggapi Soal Family Office