
Video: RI Kecanduan Kedelai Impor, Petani Lokal "Enggan" Tanam Sendiri
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah RI menargetkan pencapaian swasembada pangan sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional sebagai strategi menjaga kedaulatan ekonomi RI di tengah gejolak global.
Agrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta menyebutkan arah pembangunan sektor pangan RI telah bergerak ke jalur yang benar meski masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya terkait ketersediaan lahan, benih, pupuk hingga infrastruktur pendukung.
Selain itu sejumlah ketergantungan RI terhadap sejumlah komoditas pangan juga masih menjadi persoalan yang harus diselesaikan, seperti kedelai yang sangat tergantung dari pasokan impor dari Amerika Serikat hingga Kanada dan Argentina. Di mana Indonesia membutuhkan pasokan kedelai 2,5-2,8 juta ton per tahun sementara produksi lokal tidak sampai 500 ribu ton.
Di tengah ketergantungan kedelai impor, petani lokal enggan menanam kedelai karena terkait daya saing dan struktur pasar yang sudah dikuasai oleh importir karena takut tidak terserap.
Selain itu perang dagang AS-China, sebenarnya Indonesia cukup diuntungkan karena pasokan kedelai AS yang tidak diserap China bisa lebih murah. Namun kondisi volatilitas harga dan pasokan ini membuat petani lokal sulit untuk melakukan kontrak jangka panjang.
Seperti apa persoalan dan upaya RI menuju swasembada pangan utamanya sektor kedelai? Selengkapnya simak Andi Shalini dengan Agrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 16/10/2025)