Cak Imin Sebut Renovasi Ponpes Al-Khoziny Pakai APBN, Ini Kata Purbaya

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 15/10/2025 19:25 WIB
Foto: Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pemaparan dalam program Squawk Box CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (10/10/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa belum bisa memutuskan permintaan perbaikan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Jawa Timur menggunakan APBN. Purbaya mengatakan dirinya masih menanti proposal perbaikan tersebut.

"Saya nggak tahu, saya belum lihat proposalnya. Saya belum lihat. Yang jelas saya belum tahu," ucapnya saat ditemui wartawan di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta pada Rabu (15/10/2025).

"Saya nggak tahu bagaimana yang terbaik. Tapi nanti begitu lihat proposal, saya akan bisa putuskan," tambahnya.


Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar baru saja memfasilitasi kesepakatan bersama antara Menteri Agama, Menteri PU, dan Menteri Dalam Negeri terkait Sinergi Dalam Penyelenggaraan Infrastruktur Pendidikan Pesantren, yang ditandatangani di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Menko Muhaimin atau yang akrab dipanggil Cak Imin menyatakan, penandatanganan kesepakatan bersama lintas kementerian ini sebagai bentuk kehadiran negara untuk pesantren sebagaimana instruksi Presiden Prabowo Subianto.

Cak Imin pun menjelaskan peran Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam upaya memperbaiki dan rehabilitasi keamanan bangunan pesantren.

Menurut Cak Imin, Kementerian PU berperan memastikan keamanan bangunan, Kemenag berperan sebagai fasilitator pembinaan pesantren, dan Kemendagri berperan memastikan pemerintah daerah melakukan audit kondisi bangunan pesantren.

"Audit menyeluruh dan mitigasi harus dilakukan. Ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harus bahu-membahu mengambil langkah agar proses belajar-mengajar di pesantren bisa kondusif," katanya.

Dalam kesempatan ini, dia menegaskan Presiden Prabowo berkomitmen menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang layak dan aman. Agar tidak ada lagi kejadian seperti yang dialami Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo.

Terlebih, pesantren telah berperan aktif dalam mewujudkan kemandirian dan kemajuan bangsa Indonesia bahkan sebelum era kemerdekaan. Termasuk memberi akses pendidikan bagi jutaan anak dari keluarga miskin.

"Ini adalah wake-up call untuk kita, kita harus terus menyiapkan diri agar anak didik mendapatkan ruang belajar yang aman. Kita di sini sama-sama berkomitmen mewujudkan lembaga pendidikan yang aman," ujarnya.

Adapun kesepakatan bersama ini ditandatangani langsung Menag Nasaruddin Umar, Menteri PU Dody Hanggodo, dan Mendagri Tito Karnavian yang disaksikan langsung Menko Muhaimin.


(ras/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Defisit APBN Rp 371 T pada Akhir September 2025