Jalur KA Mati Ini Mau Hidup Lagi, Bogor-Bandung Bisa Secepat Kilat
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana mereaktivasi jalur kereta api Cipatat-Padalarang, yang menjadi bagian dari jalur Bogor-Bandung via Sukabumi dan Cianjur. Jalur sepanjang 13,8 Km ini kondisnya mengenaskan karena sudah tak aktif sejak 2013. Meski beberapa kali dilewati oleh lori khusus dan kereta uji coba, tetapi jalur tersebut tak kunjung dibuka kembali.
Hal ini membuat pengamat transportasi buka suara, di mana jika reaktivasi jalur tersebut dapat terealisasi, maka waktu tempuh dapat dipangkas.
Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan reaktivasi jalur Cipatat-Padalarang menjadi sangat penting karena akan mempercepat waktu tempuh dari Sukabumi dan Cianjur ke Bandung dan sekitarnya, bahkan dari Bogor sekalipun.
"Jika jalur KA Cipatat-Padalarang bisa direaktivasi, maka waktu tempuh dari Bogor, Sukabumi dan Cianjur menuju Bandung bisa lebih cepat," kata Djoko saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (15/10/2025).
Saat ini, memang belum ada perjalanan kereta api yang langsung dari Stasiun Bogor ke Stasiun Cipatat. Masyarakat harus menaiki dua kereta api yakni Kereta Api (KA) Pangrango dengan relasi Bogor Paledang-Sukabumi dan KA Siliwangi relasi Sukabumi-Cianjur-Cipatat.
Jika dikalkulasikan, maka waktu tempuh saat ini menggunakan kereta api dari Bogor ke Stasiun Cipatat mencapai 4-5 jam, itu pun termasuk proses transit yang bisa mencapai satu jam, belum termasuk waktu tempuh transportasi lainnya dari Stasiun Cipatat ke Stasiun Padalarang.
Namun dengan adanya reaktivasi jalur tersebut, membuat jalur Bogor-Bandung via Cianjur terhubung sepenuhnya, maka potensi pemangkasan waktu tempuh dapat dilakukan. Apalagi, potensi jalur kereta api tersebut cukup menjanjikan, karena banyaknya tempat wisata yang ada di sepanjang jalur tersebut.
"Setelah di reaktivasi, bisa saja nanti warga Bogor yang ingin menggunakan moda kereta api, nantinya tidak perlu harus ke Jakarta dulu kalau mau ke Bandung, bisa langsung dari Bogor," ujarnya.
Sebagai catatan, jalur yang harus direaktivasi pemerintah adalah dari Stasiun Cipatat menuju Stasiun Tagog Apu hingga ke Stasiun Padalarang sepanjang 13,8 Km.
Apabila jalur Cipatat-Padalarang kembali direaktivasi, maka Bogor-Bandung terhubung sepenuhnya dengan kereta api. Jalur kereta api Bogor-Bandung sejauh 140 Km akan melewati beberapa stasiun, yaitu Stasiun Bogor-Maseng-Cigombong-Cicurug-Parungkuda-Cibadak-Cisaat-Sukabumi-Gandasoli-Cireungas-Lampegan-Cibeber-Cianjur-Maleber-Tipar-Selajambe-Ciranjang-Cipeuyeum-Rajamandala-Cipatat-Tagog Apu-Padalarang-Gadobangkong-Cimahi-Bandung.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi meminta kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen untuk mempercepat pembangunan elektrifikasi jalur kereta api (KA) Padalarang-Cicalengka dan juga mereaktivasi beberapa jalur KA di Jawa Barat yang kini telah nonaktif, terutama di wilayah Bandung Raya seperti Cipatat-Padalarang.
"Yang sudah disepakati tadi oleh Kemenhub dan PT KAI jalur dari Padalarang ke Cicalengka, kemudian ada jalur yang akan segera direaktivasi, termasuk jalur di Cianjur, Sukabumi, Bogor sampai Jakarta," sebut pria yang akrab disapa Demul itu.
(chd/wur)