Internasional

Negara Barat Ini 'Bajak' Raksasa Chip China, Langsung Nasionalisasi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
14 October 2025 16:15
FILE PHOTO: Semiconductor chips are seen on a circuit board of a computer in this illustration picture taken February 25, 2022. REUTERS/Florence Lo/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Florence Lo

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Ekonomi Belanda pada Minggu (12/10/2025) malam mengumumkan telah mengambil kendali atas produsen chip Nexperia, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan teknologi China, Wingtech Technology. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan undang-undang darurat yang belum pernah digunakan sebelumnya, sebuah indikasi betapa seriusnya tindakan pemerintah Belanda.


Nexperia, yang dulunya adalah bagian dari kelompok elektronik Philips Belanda, berspesialisasi dalam produksi chip volume tinggi yang digunakan dalam industri otomotif, elektronik konsumen, dan sektor penting lainnya. Keputusan Amsterdam untuk mengambil alih perusahaan tersebut didasari kekhawatiran untuk mencegah situasi di mana chip Nexperia "dapat menjadi tidak tersedia dalam keadaan darurat," yang dinilai "dapat menimbulkan risiko terhadap keamanan ekonomi Belanda dan Eropa."


"Ada sinyal-sinyal akut dan baru-baru ini mengenai kekurangan dan tindakan tata kelola yang serius" di dalam perusahaan," ujar Pemerintah Belanda dikutip Russia Today.


Sebagai respons, Wingtech Technology mengecam tindakan pemerintah Belanda. Wingtech menyatakan akan mengambil tindakan untuk melindungi hak-haknya dan akan mencari dukungan pemerintah.


"Ini adalah intervensi berlebihan yang didorong oleh bias geopolitik, alih-alih penilaian risiko berbasis fakta," demikian menurut sebuah unggahan WeChat yang kini telah dihapus, yang diarsipkan oleh blog kebijakan China, Pekingnology.


Dalam pengajuan ke Bursa Efek Shanghai, perusahaan China itu kemudian mengatakan bahwa kendali mereka atas Nexperia akan dibatasi sementara akibat perintah Belanda dan putusan pengadilan, yang akan memengaruhi pengambilan keputusan dan efisiensi operasional. Saham Wingtech bahkan anjlok 10% di Shanghai pada hari Senin, memaksa penghentian perdagangan setelah mencapai batas harian.


Pengambilalihan Nexperia oleh Belanda ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global, di mana selama setahun terakhir, China dan EU telah berselisih mengenai apa yang diklaim blok tersebut sebagai dumping barang-barang utama tertentu oleh Beijing dan kelebihan produksi industrinya.


China sendiri telah menuduh EU melakukan tindakan proteksionisme dalam upaya mereka untuk melindungi pasar domestik dari banjir barang-barang China. Kedua belah pihak terlibat dalam perang dagang yang semakin meruncing, terutama di sektor teknologi dan otomotif.


Ketegangan ini semakin diperparah oleh keputusan China minggu lalu untuk memperketat pembatasan ekspor elemen tanah jarang (rare earth elements) dan magnet. Langkah ini berpotensi memberikan pukulan besar bagi industri mobil EU yang sedang berjuang, yang sangat bergantung pada material-material vital tersebut untuk produksi kendaraan listrik dan komponen berteknologi tinggi lainnya.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Mendadak Berubah Pikiran, Trump Menang Banyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular