Malapetaka Menggila, 129 Orang Tewas dan Hilang Disapu Air Bah-Longsor
Jakarta, CNBC Indonesia - Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Meksiko selama sepekan terakhir memicu bencana banjir dan longsor besar yang menewaskan sedikitnya 64 orang dan menyebabkan 65 orang lainnya masih hilang.
Bencana ini terjadi akibat depresi tropis tanpa nama yang datang di penghujung musim hujan, menghantam kawasan pesisir Teluk Meksiko dan negara bagian di wilayah tengah yang sudah jenuh air.
Presiden Claudia Sheinbaum menyebut curah hujan ekstrem ini di luar prediksi. "Hujan deras ini tidak kami perkirakan akan sebesar ini," ujarnya kepada wartawan di ibu kota, dilansir Reuters, Senin (13/10/2025).
Ia menambahkan pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat termasuk pertemuan dengan kementerian keuangan untuk membahas dana pemulihan dan rencana kunjungan ke wilayah terdampak paling parah.
Hujan yang mengguyur tanpa henti selama berhari-hari membuat sungai-sungai di Meksiko meluap dan jembatan-jembatan ambruk, sementara ribuan rumah tertimbun lumpur. Pemerintah memperkirakan sekitar 100.000 rumah terdampak langsung oleh banjir dan tanah longsor di sedikitnya lima negara bagian.
Menurut Laura Velazquez, Koordinator Nasional Perlindungan Sipil Meksiko, Hidalgo dan Veracruz menjadi dua negara bagian dengan korban terbanyak.
"Di Veracruz tercatat 29 orang meninggal dan 18 hilang, sedangkan di Hidalgo ada 21 korban tewas dan 43 orang belum ditemukan," katanya.
Sementara itu, Laksamana Raymundo Morales, Menteri Angkatan Laut Meksiko, menjelaskan bahwa bencana kali ini merupakan akibat kombinasi antara pertemuan massa udara panas dan dingin di atas sungai-sungai yang sudah penuh serta lereng-lereng gunung yang rapuh akibat curah hujan berbulan-bulan.
"Perpaduan dua front udara tersebut menciptakan badai lokal yang sangat kuat di kawasan yang sudah tidak stabil," ujar Morales. Ia menambahkan, kondisi geografis Meksiko yang bergunung dan memiliki jaringan sungai luas memperparah dampak banjir kali ini.
Banjir besar juga merusak jembatan, jalan raya, dan jaringan listrik di banyak kota kecil. Tayangan video yang beredar di media sosial menunjukkan petugas penyelamat berjalan di air setinggi pinggang untuk mengevakuasi warga dan mengirimkan bantuan makanan serta obat-obatan.
Pemerintah Meksiko telah mengerahkan ribuan personel militer, polisi, dan relawan untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan di daerah yang paling terdampak. Menurut Kementerian Dalam Negeri, sebagian besar wilayah kini sudah mendapatkan kembali pasokan listrik setelah sempat padam di lima negara bagian.
Namun, tantangan baru muncul, yakni risiko penyebaran penyakit menular akibat air tergenang. Otoritas kesehatan kini berfokus pada pencegahan penyebaran virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk berkembang biak di air yang tidak mengalir.
(luc/luc)