Internasional

Trump Beri Sinyal Kirim Rudal Tomahawk untuk Ukraina, Putin Tamat?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 13/10/2025 13:40 WIB
Foto: Foto Kolase Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Minggu menyatakan bahwa ia kemungkinan akan menawarkan rudal jarak jauh Tomahawk kepada Kyiv jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengakhiri perang di Ukraina. Trump menyampaikan hal tersebut kepada wartawan di dalam Air Force One saat ia terbang ke Israel, Minggu (12/10/2025).

Secara rinci, Presiden Trump menjelaskan bahwa AS tidak akan menjual rudal secara langsung ke Ukraina, melainkan memberikannya kepada NATO, yang kemudian dapat menawarkannya kepada Ukraina.


"Ya, saya mungkin akan memberitahunya (Putin), jika perang tidak diselesaikan, kita mungkin akan melakukannya," kata Trump. "Kita mungkin tidak, tetapi kita mungkin melakukannya... Apakah mereka ingin Tomahawk mengarah ke sana? Saya rasa tidak."

Rudal Tomahawk memiliki jangkauan hingga 2.500 km (1.550 mil), yang cukup jauh untuk menyerang jauh di dalam wilayah Rusia, termasuk Moskow. Kremlin telah memperingatkan keras terhadap pasokan rudal Tomahawk ke Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan bahwa Tomahawk tidak mungkin digunakan tanpa partisipasi langsung personel militer AS.

Sementara itu, di sisi Ukraina, Presiden Zelensky berjanji bahwa jika AS menyediakan rudal Tomahawk, Ukraina hanya akan menggunakannya untuk tujuan militer dan tidak akan menyerang warga sipil di Rusia.


"Kami tidak pernah menyerang warga sipil mereka. Inilah perbedaan besar antara Ukraina dan Rusia," ujar pemimpin Ukraina tersebut. "Itulah mengapa, jika kita berbicara tentang rudal jarak jauh, kita hanya berbicara tentang sasaran militer."


Zelensky, yang masih berupaya meyakinkan Trump untuk menyetujui kesepakatan rudal tersebut, mengatakan bahwa ia melihat kekhawatiran Rusia tentang rudal Tomahawk sebagai alasan untuk terus maju.


"Kami melihat dan mendengar bahwa Rusia takut bahwa Amerika mungkin memberi kami Tomahawk-bahwa tekanan semacam ini mungkin berhasil untuk perdamaian," kata Zelensky. "Kami mengandalkan keputusan seperti itu, tetapi kita lihat saja nanti."


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Setujui NATO Tembak Jatuh Pesawat Rusia