Tegas, AHY Ingatkan Transisi Energi di RI Tak Bisa Tiru Negara Lain

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
10 October 2025 17:07
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara Indonesia International Sustainably Forum (ISF) di Jakarta, Jumat (10/10/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara Indonesia International Sustainably Forum (ISF) di Jakarta, Jumat (10/10/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, Indonesia masih menghadapi tantangan bagaimana membuat seluruh rantai transportasi, terutama yang bersifat publik dan logistik beralih ke sistem yang lebih bersih dan efisien demi dekarbonisasi, memangkas emisi karbon di Indonesia. Meski, imbuh dia, penjualan kendaraan listrik di Indonesia sudah menunjukkan pertumbuhan signifikan.

"Tugas yang lebih besar adalah dekarbonisasi transportasi publik, logistik, dan angkutan barang, agar seluruh rantai mobilitas manusia dan barang menjadi lebih bersih, efisien, dan tangguh," kata AHY dalam gelaran Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025, Jumat (10/10/2025).

Karena itu, AHY mengingatkan, Indonesia tidak bisa meniru atau "mengimpor" strategi pembangunan dari negara-negara maju begitu saja. Konteks sosial, ekonomi, dan fiskal Indonesia berbeda, dan pendekatan copy-paste hanya akan menciptakan ilusi kemajuan.

"Satu pelajaran yang jelas. Tidak ada formula yang cocok untuk semua, tidak ada solusi instan, dan tidak ada satu pun pola yang dapat ditiru oleh negara-negara berkembang," ungkap AHY.

Menurutnya, strategi transisi energi dan pembangunan berkelanjutan Indonesia harus dirancang dengan memahami realitas yang dihadapi negara-negara berkembang. Ia menolak anggapan bahwa blueprint yang sukses di negara maju bisa langsung diterapkan di Indonesia tanpa penyesuaian.

"Namun, kondisi di negara-negara berkembang berbeda. Demografi, kebutuhan pertumbuhan, dan realitas fiskal kita semuanya berbeda," kata AHY.

Karena itu, imbuh dia, meski Indonesia telah menjual ratusan ribu unit kendaraan listrik, hingga pangsa pasarnya kini mencapai 10%, tantangan sesungguhnya adalah menerapkan dekarbonisasi atau transisi energi yang lebih bersih di semua rantai transportasi di Indonesia.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang RI Masih Suka Mobil Bensin Ketimbang Listrik, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular