
Dukung Industri Halal, Aladin Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 19 M

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) menyalurkan pembiayaan kepada dua perusahaan yang mendukung ekosistem industri halal senilai Rp 19 miliar. Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Koko Tjatur Rachmadi mengharapkan pembiayaan ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah tanah air, dan mendukung dunia usaha.
"Ini sudah pasti dan bukan hanya di atas kertas. Kami sangat berharap bisa ikut terlibat agar syariah makin diterima dan terlibat dalam peningkatan inklusi keuangan syariah," jelas Koko dalam acara Akad Pembiayaan antara Bank Aladin Syariah di Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Dua perusahaan tersebut antara lain, PT Bakerindo Sukses Bersama dan PT Anugerah Sejati Laras. Secara rinci, PT Bakerindo Sukses Makmur mendapatkan pembiayaan Rp 9 miliar, sedangkan PT Anugerah Sejati Laras Rp 10 miliar.
PT Anugerah Sejati Laras merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika halal dan perawatan pribadi. Menurutnya perusahaan ini berperan penting untuk memajukan industri kosmetik halal di Indonesia, yang saat ini masih kekurangan pasokan. Untuk itu, pembiayaan ini diharapkan menjadi win-win solution untuk industri kosmetik halal di Indonesia.
"Kami melihat sektor halal bukan hanya peluang bisnis, tetapi bagian dari ekosistem yang menopang ekonomi umat. Melalui pembiayaan ini, Bank Aladin Syariah ingin memastikan bahwa pelaku usaha halal, terutama di sektor riil dan padat karya, mendapatkan dukungan yang sesuai prinsip syariah dan berorientasi keberlanjutan, " ujar Koko.
Apalagi, kedua nasabah pembiayaan ini merupakan bagian dari industri halal yang tidak hanya prospektif tetapi juga berperan besar dalam membuka lapangan kerja baru, karena termasuk kategori bisnis padat karya. Selain itu, sektor ini juga padat modal, dengan kebutuhan pembiayaan untuk mendukung modal kerja dan ekspansi usaha.
Dukungan Bank Aladin Syariah diharapkan mampu memperkuat kapasitas produksi serta memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Kedua perusahaan penerima pembiayaan dipilih karena memiliki prospek bisnis yang sangat potensial.
Sebagai informasi, keduanya merupakan supplier bagi Alfa Group, yang telah melalui proses seleksi ketat dan memenuhi kualifikasi tinggi dalam rantai pasok nasional. Kinerja bisnis yang terus tumbuh dan kemampuan mereka dalam menjaga kepercayaan mitra strategis menjadi faktor utama Bank Aladin Syariah memberikan dukungan pembiayaan.
"Fakta bahwa mereka adalah mitra pemasok Alfa Group menunjukkan risiko yang sudah termitigasi dengan baik. Saat perusahaan melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas suplai, potensi kerja sama pembiayaan ke depannya juga semakin terbuka lebar. Ini menjadi peluang strategis bagi Bank Aladin Syariah untuk memperkuat portofolio pembiayaan sektor halal yang produktif," tambah Koko.
Sementara itu, Direktur Bank Aladin Syariah, Jo Anula Putra menjelaskan pembiayaan yang dilakukan perusahaan mengedepankan kemudahan proses, prinsip kehati-hatian, dan dukungan jangka panjang bagi mitra usaha.
"Kami berfokus pada pembiayaan yang produktif, berkelanjutan, dan memberikan kemudahan bagi nasabah korporasi untuk mengembangkan bisnisnya. Pendekatan digital kami memastikan proses lebih efisien, tanpa mengabaikan prinsip syariah dan aspek keberlanjutan," jelas Jo.
Pembiayaan yang diberikan diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana industri halal dapat tumbuh dengan dukungan pembiayaan syariah yang inklusif dan berorientasi pada nilai keberkahan. Kinerja positif Bank Aladin Syariah sepanjang semester I-2025 turut memperkuat kapasitas bank dalam menyalurkan pembiayaan.
Pendapatan penyaluran dana tumbuh 48,8% (yoy) dari Rp255,3 miliar menjadi Rp379,8 miliar. Pendapatan berbasis bagi hasil meningkat lebih dari dua kali lipat dari Rp120,1 miliar menjadi Rp260,2 miliar, sementara pendapatan dari fee dan komisi melonjak dari Rp49,4 miliar menjadi Rp160,8 miliar.
Dari sisi intermediasi, total pembiayaan bagi hasil mencapai Rp4,47 triliun, naik 9% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp4,10 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 14,2% menjadi Rp6,18 triliun, didorong peningkatan tabungan dan deposito mudharabah.
Total aset Bank Aladin per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp10,35 triliun, naik 10,6% dibandingkan akhir tahun sebelumnya sebesar Rp9,36 triliun. Efisiensi kinerja juga membaik, tercermin dari perbaikan rasio BOPO dari 118,75% menjadi 85,16% dan Cost to Income Ratio (CIR) yang membaik menjadi 73,27% dari sebelumnya 136,71%.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Industri Halal Indonesia Jadi Atensi Dunia
