Situs Maganghub Diserbu, Pendaftar Sudah Tembus 127.500 Orang
Jakarta, CNBC Indonesia - Minat masyarakat mengikuti Program Magang Nasional 2025 benar-benar luar biasa. Per pagi hari ini, Jumat (9/10/2025) pukul 07.15 WIB, jumlah pelamar yang mendaftar melalui situs resmi maganghub.kemnaker.go.id telah menembus angka 127.500 orang, padahal pemerintah hanya menyiapkan kuota 20.000 peserta untuk gelombang pertama.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi menyebut lonjakan pendaftar ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat, terutama kalangan lulusan baru. Karena itu, pemerintah memutuskan memperpanjang masa pendaftaran, baik untuk peserta maupun perusahaan penyelenggara magang.
"Animo sangat tinggi juga, dan kita ingin ini betul-betul (semua) punya kesempatan," ujar Anwar kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/10/2025).
Program Magang Nasional 2025 merupakan salah satu stimulus ekonomi pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja bagi fresh graduate lintas sektor, mulai dari industri kreatif, digital, makanan-minuman, logistik, pertanian, hingga sektor publik. Setiap peserta akan menjalani magang selama enam bulan dengan insentif sebesar Rp3,3 juta per bulan.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di situs maganghub.kemnaker.go.id, jumlah perusahaan yang telah terdaftar untuk menjadi penyelenggara magang sudah ada 943 perusahaan.
Menurut Anwar, jumlah itu masih akan terus bertambah sampai dengan masa pendaftaran ditutup. "Sepertinya akan bertambah lagi, karena waktunya sendiri pun kita berikan tambahan ya, enggak jadi sampai tanggal 10 Oktober ya," jelasnya.
Melihat tingginya minat tersebut, Kemnaker resmi memperpanjang masa pendaftaran. Perusahaan kini masih dapat mengajukan diri hingga 14 Oktober 2025, sementara peserta bisa mendaftar sampai 15 Oktober 2025.
"Jadi begini ya, artinya pendaftaran, karena animo yang sangat tinggi, kita perpanjang untuk perusahaan itu sampai tanggal 14 Oktober. Jadi perusahaan-perusahaan masih bisa mengajukan untuk menjadi penyelenggara program pemagangan ini," kata Anwar.
Ia menegaskan, pemerintah memang membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi dunia usaha, tanpa batasan jumlah pengajuan, asalkan tetap melewati proses verifikasi dan seleksi Kemnaker agar penyelenggaraan program lebih merata.
"Awalnya untuk perusahaan kita kasih kuota, tapi akhirnya kita longgarkan saja, karena kan memang ingin memberikan keleluasaan, peluang kepada perusahaan-perusahaan untuk membuka program magang ini. Nanti dari kuota yang diajukan itu kita lakukan verifikasi, dengan berbagai pertimbangan, misalnya distribusi calon peserta," ujarnya.
Setelah perusahaan disetujui, lowongan magang mereka akan langsung tayang di situs Maganghub, dan peserta bisa memilih bidang sesuai minat serta latar belakang pendidikan. Proses seleksi peserta dilakukan langsung oleh perusahaan yang membuka lowongan.
"Setelah itu, peserta dia akan mendaftar, kemudian dari situ perusahaan akan seleksi. Itu yang menyeleksi semua perusahaan, perusahaan akan memilih di antara calon-calon pelamar tersebut, tentunya sesuai dengan kuota yang sudah kita berikan," jelasnya.
Anwar menambahkan, pemerintah menargetkan 20.000 peserta magang untuk batch pertama tahun 2025, namun tak menutup kemungkinan kuota diperluas pada gelombang berikutnya bila hasil evaluasi program menunjukkan dampak positif.
"Bisa saja (diperluas kuotanya). Artinya kami juga menunggu arahan dari kebijakan nasional. Kalau memang ini menjadi satu program yang sangat baik, sangat dimungkinkan untuk dibuka kembali dalam batch-batch berikutnya," ungkapnya.
Untuk menjaga transparansi, seluruh data pendaftaran di Maganghub ditampilkan secara real-time, sehingga masyarakat dapat memantau langsung perkembangan jumlah pendaftar dan perusahaan yang terdaftar.
"Ya, sementara data terupdate dan itu kan real time ya, nanti akan ubah-ubah. Ini pantau aja terus," pungkas Anwar.
(wur)