Pemerintah Terbitkan Surat Utang Global, Raup Rp 30,63 Triliun

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 09/10/2025 20:43 WIB
Foto: Ilustrasi Euro (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing (dual-currency) yaitu Dolar Amerika Serikat dan Euro diserbu investor. Penawaran yang masuk melebihi target yang telah ditetapkan Kementerian Keuangan.

Surat utang itu diterbitkan dengan format SEC registered atau terdaftar di U.S. Securities and Exchange Commission (SEC), dengan tanggal setelmen atau penerbitan dijadwalkan pada 16 Oktober 2025.

Sementara itu, tanggal pricing dari SUN dual currency ini telah dilakukan pada 8 Oktober 2025 dengan nominal penerbitan masing-masing senilai US$ 1,85 miliar atau setara Rp 30,62 triliun dan EUR 600 juta setara Rp 11,53 miliar. Dengan demikian totalnya ialah setara Rp 30,63 triliun.


Untuk nominal penerbitan US$ 1,85 miliar itu terdiri dari SUN seri RI0431 dengan nominal penerbitan US$ 600 juta, dan RI0436 senilai US$ 1,25 miliar. Sementara itu, penerbitan dengan nilai EUR 600 juta serinya ialah RIEUR1033.

"Transaksi ini menandai keberhasilan Pemerintah menerbitkan global bonds dengan format SEC-registered untuk ketujuh belas kalinya," dikutip dari siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Kamis (9/10/2025).

Pemerintah Indonesia mengumumkan pembukaan penawaran untuk SUN dalam denominasi US$ pada sesi pagi Asia, 8 Oktober 2025, diikuti oleh pengumuman penawaran untuk SUN dalam denominasi EUR pada pembukaan pasar Eropa di hari yang sama.

Penawaran tersebut menarik minat investor global, yang ditandai dengan orderbook melebihi US$ 4,9 miliar dan EUR 3 miliar atau di atas nominal penerbitan.

Final yield untuk denominasi US$ tenor 5,5 tahun untuk seri RI0431 dan 10,5 tahun seri RI0436 masing-masing sebesar 4,350%, dan 4,950%, sedangkan untuk denominasi Euro tenor 8 tahun dengan seri RIEUR1033 sebesar 3,752%.

Penerbitan SUN dalam denominasi EUR dilakukan dalam format thematic bond SDG (SDG bond). Penerbitan SDG bond ketiga sejak 2021 ini mengacu pada Sustainable Government Securities Framework.

Framework tersebut sejalan dengan standar internasional, termasuk International Capital Market Association (ICMA) principles. "Pemerintah terus berkomitmen untuk memenuhi standar yang berlaku dalam penerbitan obligasi tematik, serta menyusun laporan alokasi dan dampak," sebagaimana tertulis dalam siaran pers DJPPR.

Hasil penerbitan ini akan digunakan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.

Secara khusus, proceeds dari SDG Bond akan dialokasikan untuk program dan proyek yang memenuhi kriteria Eligible SDGs Expenditures sesuai dengan Sustainable Government Securities Framework.

Hal ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan guna mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030.

Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini memperoleh peringkat Baa2 oleh Moody's, BBB oleh S&P, dan BBB oleh Fitch* serta akan dicatatkan pada Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) dan Frankfurt Stock Exchange (FSE).

Tingginya minat investor dalam penerbitan SUN ini antara lain didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat serta pengelolaan fiskal yang berhati-hati.

"Pencapaian ini juga menegaskan dukungan luas dari beragam basis investor internasional dan memperkuat posisi Republik Indonesia sebagai penerbit yang konsisten dan kredibel di pasar keuangan global," kata DJPPR.

BNP Paribas, Deutsche Bank (B&D), Goldman Sachs, Mandiri Securities, dan Morgan Stanley bertindak sebagai Joint Lead Managers, serta PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Domestic Dealers. Deutsche Bank juga bertindak sebagai Sustainable Structuring Coordinator.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Danantara Dukung Program Koperasi Merah Putih


Related Articles