FOTO INTERNASIONAL

Harga Emas Tembus Rekor, Warga Negara Tetangga RI Serbu Toko Emas

Reuters, CNBC Indonesia
Jumat, 10/10/2025 05:00 WIB

Investor membukukan keuntungan sehari setelah emas batangan menembus level $4.000 atau sekitar Rp 66,2 juta untuk pertama kalinya.

1/6 Warga membeli emas di Pecinan Bangkok, Thailand, Kamis (9/10/2025). (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Para pelanggan berkumpul di sebuah toko emas di Pecinan Bangkok, Thailand, Kamis (9/10/2025). Warga Bangkok berbondong-bondong ke toko emas di tengah lonjakan harga. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

2/6 Warga membeli emas di Pecinan Bangkok, Thailand, Kamis (9/10/2025). (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Sebagian besar mengatakan inilah saatnya untuk membeli dan berinvestasi karena harga emas kemungkinan akan terus naik. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

3/6 Warga membeli emas di Pecinan Bangkok, Thailand, Kamis (9/10/2025). (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Dikutip dari Reuters, pemilik emas membukukan keuntungan sehari setelah emas batangan menembus level $4.000 atau sekitar Rp 66,2 juta untuk pertama kalinya di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik serta harapan akan pemangkasan suku bunga AS lebih lanjut tahun ini. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

4/6 Warga membeli emas di Pecinan Bangkok, Thailand, Kamis (9/10/2025). (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Emas telah melonjak 54% year-to-date (yoy) karena pembelian yang kuat dari bank sentral, peningkatan permintaan untuk Exchange-Traded Fund (ETF) yang didukung emas, pelemahan dolar, dan permintaan safe haven. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

5/6 Warga membeli emas di Pecinan Bangkok, Thailand, Kamis (9/10/2025). (REUTERS/Athit Perawongmetha)

"Hanya dalam satu bulan, harga emas naik 10.000 baht atau sekitar Rp 5 juta. Saya belum pernah mengalami ini sebelumnya," kata Jakkapong Jaidee, 68 tahun, seorang investor emas kawakan yang datang untuk membeli emas senilai 25 Baht. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

6/6 Warga membeli emas di Pecinan Bangkok, Thailand, Kamis (9/10/2025). (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Emas dipandang sebagai 'aset berwujud' mengingat ketidakpastian dunia, menurut investor emas lokal lainnya, yang memberikan rasa stabilitas keuangan yang lebih baik. (REUTERS/Athit Perawongmetha)