China Respons Deal Israel-Hamas: Palestina Harus Diperintah Palestina!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden China Xi Jinping memberi respons pada persetujuan tahap 1 perdamaian di Gaza, yang dilakukan Israel dan Hamas. China mengatakan bahwa mereka mengharapkan gencatan senjata "permanen dan komprehensif" di kantong Palestina itu.
"China berharap dapat mencapai gencatan senjata permanen dan komprehensif di Gaza sesegera mungkin, secara efektif meringankan krisis kemanusiaan, dan meredakan ketegangan regional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun dalam konferensi pers rutin, dikutip AFP, Kamis (9/10/2025).
"China menganjurkan untuk mematuhi prinsip bahwa Palestina harus memerintah Palestina," tambah Guo.
Sebelumnya Israel dan Hamas, dilaporkan menyetujui tahap pertama rencana perdamaian Gaza. Hal ini dilaporkan langsung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Trump menyebutnya sebagai langkah "bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya" untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung dua tahun. Hamas akan membebaskan semua sandera sementara Israel akan menarik pasukannya kembali ke garis yang disepakati.
"Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap pertama Rencana Perdamaian kami," kata Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya, setelah perundingan dilakukan Mesir, Rabu malam.
"Ini berarti SEMUA sandera akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukan mereka ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju Perdamaian yang Kuat, Bertahan Lama, dan Abadi," tegas Trump menyebut hasil pertemuan ketiga, yang membahas proposal rencana perdamaian 20 poin Gaza miliknya.
Trump juga berterima kasih kepada para mediator seperti Qatar, Mesir, dan Turki. Ia bahkan menambahkan: "BERSUKACITALAH PARA PEMBAWA PERDAMAIAN!".
Masih merujuk AFP, kesepakatan awal ini berisi persetujuan Hamas untuk membebaskan sandera Israel, yang ditawan sejak 7 Oktober 2023. Mereka akan ditukar dengan tahanan Palestina.
Proses akan terjadi dalam 72 jam. Hamas mengatakan sandera hidup akan ditukar dengan hampir 2.000 tahanan Palestina.
"Hamas akan membebaskan 20 sandera hidup-hidup dalam fase pertama kesepakatan Gaza," kata sumber Palestina.
Sebelumnya, Hamas menyandera 251 orang di Gaza, di mana 47 orang masih berada di sana, termasuk 25 orang yang menurut militer Israel telah tewas. Perang Israel di Gaza sendiri telah menewaskan sedikitnya 67.183 orang, membuat kerusakan total dan bencana kelaparan.
Dalam kesepakatan itu, Israel juga dikatakan akan membawa pasukannya mundur dari Gaza. Namun, belum diketahui batas garis posisi tentara Israel.
(sef/sef)