
Petambak Udang RI Tiba-Tiba Minta Tolong Prabowo, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Para petambak udang di berbagai daerah di Indonesia tengah menghadapi krisis. Mereka sampai harus meminta langsung perhatian Presiden Prabowo Subianto karena rantai distribusi udang terputus, buntut adanya kasus temuan radioaktif Cesium-137 pada udang RI yang dikirim ke Amerika Serikat (AS), hingga mewajibkan adanya ketentuan sertifikasi baru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS.
Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI), Andi Tamsil menyampaikan bahwa udang bukanlah industri yang sanggup dijeda seperti halnya furnitur maupun otomotif. Menurutnya, udang yang sudah dipanen harus segera disalurkan pada pihak pengolah dan/atau pembeli.
"Bapak presiden yang terhormat. Sektor industri udang mengalami putus rantai distribusi. Udang bukanlah industri yang sanggup dijeda seperti furnitur atau otomotif. Masa panen ini harus disalurkan pada pihak pengolah dan pembeli. Namun rantai ini terputus oleh peraturan sertifikasi baru dari FDA," kata Andi kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/10/2025).
Menurut Andi, aturan sertifikasi baru dari FDA itu sebenarnya bukan hal yang sulit untuk diselesaikan. Namun karena lambatnya respons dari pemerintah, dampaknya kini sudah menjalar ke lapangan.
"Bukan sesuatu yang kompleks sebetulnya apabila dilakukan dengan serius, maka harusnya syarat ini bisa rampung dalam 3-7 hari. Keseriusan masalah ini sudah mencapai puncaknya. Namun bapak Menteri Kelautan dan Perikanan (Sakti Wahyu Trenggono) sepertinya terfokus pada pembangunan tambak-tambak baru. Kami (petambak udang) diabaikan," ujarnya.
![]() Udang beku. (Dok. Pixabay) |
Adapun kondisi di lapangan kini kian genting. Katanya, harga udang jatuh tajam di sejumlah wilayah, terutama di Sumatra bagian utara dan sebagian Jawa bagian barat.
"Di beberapa tempat, seperti Sumatra Bagian Utara, harga sudah turun 30-40%. Harga udang sangat variatif, sesuai ukuran atau size. Misalnya yang tadinya harga Rp70 ribu, sekarang menjadi Rp45-50 ribu," ungkap dia.
Masalah terbesar bukan hanya anjlok-nya harga, Andi menyebut penumpukan stok karena udang tak terserap pasar juga menjadi keresahan lain yang dialami para petambak.
"Yang paling mengkhawatirkan adalah udang tidak terbeli, atau tidak tertampung karena masalah radioaktif. Apalagi dengan adanya sertifikat atau syarat baru yang harus dipenuhi," katanya.
Kondisi ini disebabkan karena banyak gudang beku (cold storage) menahan pembelian, membuat udang hasil panen menumpuk di tambak. "Yang paling parah adalah udang tidak terbeli, akibat cold storage menahan diri untuk belanja," lanjutnya.
Para petambak berharap Prabowo turun tangan langsung agar rantai ekspor bisa segera dipulihkan. Mereka khawatir, jika situasi ini dibiarkan, industri udang nasional bisa kehilangan daya saing bahkan terancam lumpuh.
"Tolong pak Prabowo. Udang ini akan membuat kerugian besar hingga ancaman untuk tidak bisa bangkit kembali," pungkasnya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Bertolak ke Brunei Darussalam Temui Sultan Hassanal Bolkiah
