Internasional

Allahu Akbar! Respons Warga Gaza Israel-Hamas Resmi Deal Perdamaian

sef, CNBC Indonesia
09 October 2025 07:35
Warga Palestina merayakan pengumuman gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza, Rabu (15/1/2025). (REUTERS/Hatem Khaled)
Foto: Warga Gaza Palestina (REUTERS/Hatem Khaled)

Jakarta, CNBC Indonesia - Warga Gaza, Palestina, dilaporkan menyambut gembira atas deal perdamaian yang terjadi antara Israel dan Hamas. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kedua belah pihak telah menyetujui tahap 1 perdamaian Gaza, melalui akun media sosial miliknya Truth Social.

Pengumuman yang sama juga diberikan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari. Ia mengatakan para mediator telah mengumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai terkait perdamaian Israel dan Hamas di Gaza.

Mengutip AFP Kamis (9/10/2025), Rabu malam waktu setempat, warga di wilayah pesisir Al-Mawasi di Gaza selatan, meneriakkan yel-yel "Allahu akbar" dengan penuh sukacita saat pengumuman dilaporkan media lokal. Beberapa tembakan peringatan ke udara.

"Kami terus mengikuti setiap berita tentang negosiasi dan gencatan senjata," kata warga bernama Mohammed Zamlot, 50 tahun, yang telah mengungsi dari Gaza utara.

Di tahap pertama perdamaian ini, Hamas akan membebaskan semua sandera. Sementara Israel akan menukarnya dengan tahanan Palestina dan menarik pasukannya kembali ke garis yang disepakati.

Hamas disebut telah menyerahkan daftar tahanan Palestina yang ingin dibebaskan dari penjara Israel. Salah satunya adalah narapidana terkemuka Marwan Barghouti dari gerakan Fatah, saingan Hamas.

Sebagai imbalannya, Hamas akan membebaskan 47 sandera yang tersisa, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, yang ditawan dalam serangannya 7 Oktober 2023. Sebelumnya, Hamas menyandera 251 orang di Gaza, di mana 47 orang masih berada di sana, termasuk 25 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 67.183 orang di Gaza. PBB mengatakan apa yang terjadi di Gaza adalah kehancuran total dan malapetaka kelaparan, bahkan menyebutnya genosida.

Pada awal pertemuan pembicaraan damai pekan ini, negosiator utama Hamas, Khalil al-Hayya, mengatakan kelompok Islamis itu hanya menginginkan "jaminan dari Presiden Trump dan negara-negara sponsorbahwa perang akan berakhir untuk selamanya".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Gelar "Operasi Kereta Gideon" di Gaza, Warning Evakuasi Darurat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular