Internasional

Tiba-Tiba Inggris 'Boikot' Pekerja India, Ada Apa?

tfa, CNBC Indonesia
09 October 2025 05:30
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer berjalan di dekat Gerbang Brandenburg di Berlin, pada Selasa, 27 Agustus 2024. (Justin Tallis/Pool Photo via AP)
Foto: Perdana Menteri Inggris Keir Starmer berjalan di dekat Gerbang Brandenburg di Berlin, pada Selasa, 27 Agustus 2024. (AP/Justin Tallis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menegaskan pemerintahnya tidak akan menambah kuota visa bagi pekerja asal India. Ia menolak menjadikan isu imigrasi sebagai bagian dari pembahasan dalam hubungan dagang kedua negara.

"Itu bukan bagian dari rencana," kata Starmer kepada wartawan saat dalam perjalanan menuju India pada Rabu (8/10/2025), seperti dikutip Reuters. "Kunjungan ini bertujuan memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas yang sudah kita sepakati, bukan membicarakan soal visa."

Starmer tiba di India untuk kunjungan dua hari bersama delegasi bisnis Inggris. Misi dagang tersebut bertujuan memperkuat kerja sama ekonomi setelah kedua negara menandatangani perjanjian perdagangan bebas (FTA) pada Juli lalu, yang akan mulai berlaku tahun depan.

Menurut Starmer, isu visa sempat menjadi hambatan dalam pembahasan perjanjian perdagangan sebelumnya. Namun, kesepakatan terbaru disebut telah "bersih" dari isu imigrasi.

"Para pelaku bisnis sedang memanfaatkan perjanjian itu. Tapi urusannya bukan visa," tegasnya.

Pernyataan tegas ini datang di tengah upaya Starmer mengambil sikap lebih keras terhadap imigrasi, di saat Partai Buruh yang dipimpinnya tertinggal dari Partai Reformasi Inggris dalam jajak pendapat publik terkait isu tersebut.

Meski menolak kesepakatan baru soal visa dengan India, Starmer tetap membuka peluang bagi "talenta terbaik di dunia" untuk bekerja di Inggris. Namun ia menegaskan, kebijakan visa akan dikaitkan dengan kepatuhan negara asal terhadap perjanjian pengembalian warga yang bermasalah.

"Kami sedang mempertimbangkan apakah harus ada hubungan antara visa dan perjanjian pengembalian. Untuk India, itu bukan masalah karena kami sudah punya perjanjian pengembalian," ujarnya.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perjanjian Terbaru AS-Inggris Bikin China Ngamuk, Ini Kata Beijing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular