Soal Proyek KA Cepat Whoosh ke Surabaya, Bos Danantara Wanti-Wanti Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani buka suara soal proyek Kereta Cepat Whoosh yang dilanjutkan ke Surabaya. Rosan mewanti-wanti agar proyek ini harus dilaksanakan secara hati-hati.
"Yang (Kereta Cepat) Jakarta-Surabaya dilaksanakan, strukturnya itu adalah struktur yang benar-benar sustainable lah," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Terkait penjelasan yang lebih rinci, ia menyerahkannya pada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
"Mungkin ini lebih kayak domainnya Pak Menko, Pak Menko, Pak AHY, mungkin dia akan bisa menyampaikan lebih detail lagi," sebutnya.
Saat ini, Danantara sedang berfokus pada restrukturisasi proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung atau Whoosh. Rosan mengatakan, dalam penyelesaian proyek tersebut sedang bernegosiasi dengan pihak China.
"Sedang berjalan dengan pihak China, baik dengan pemerintah China, sedang berjalan," tuturnya.
Rosan mengatakan, solusi yang diperlukan pada persoalan proyek ini bukan hanya restrukturisasi, melainkan reformasi.
"Kita maunya bukan restruk yang sifatnya, kemungkinan potensi problemnya di ke depan itu ada. Jadi kita mau melakukan reformasi secara keseluruhan," ungkapnya.
Harapannya, dengan adanya reformasi, setelah dilakukan restrukturisasi tidak akan terjadi lagi persoalan serupa. "Jadi begitu kita restruk, ke depannya tidak akan terjadi lagi hal-hal seperti ini, seperti keputusan default dan lain-lain," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY buka-bukaan soal perkembangan pembentukan satuan tugas (Satgas) terkait proyek perpanjangan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
AHY mengungkapkan saat ini masih terus mematangkan konsep terkait perpanjangan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
"Soal kereta cepat Jakarta-Surabaya, saat ini kami masih terus matangkan konsepnya dan berbagai hal lainnya," kata AHY di Hotel Borobudur, Kamis (18/9/2025).
Pihaknya juga masih melakukan harmonisasi dengan pihak terkait seperti Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Danantara, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC.
"Kita ingin memastikan dari semua stakeholders kita, tentunya domain utamanya di Kementerian Perhubungan. Dalam hal ini DJKA, tapi juga dengan Danantara. Karena memang bicara penganggaran yang tidak sedikit ini juga perlu dirumuskan bareng-bareng," jelas AHY.
"Saya bicara terus dengan Pak Rosan (Danantara), dengan Pak Menteri Perhubungan, termasuk juga dengan DJKA, dengan Dirut KAI, ya termasuk juga dengan KCIC," tambahnya.
(wur/wur)