Warga RI Pesimis, Cari Kerja Malah Makin Sulit!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini mengalami kemerosotan. Dipicu turunnya keyakinan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja serta kemampuan membeli barang bertahan lama.
Dikutip dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2025 terkait dengan Perkembangan Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE), angkanya turun menjadi ke level 102,7 dari bulan sebelumnya di level 105,1.
Meski turun, angka IKE yang menjadi bagian dari komponen Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) itu masih di level optimis karena angka indeks nya di level atas 100.
"Pada September 2025 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap terjaga, tercermin dari IKE September 2025 sebesar 102,7, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 105,1 pada bulan sebelumnya," dikutip dari dokumen Survei Konsumen BI, Rabu (8/10/2025).
Komponen pembentuk IKE, yakni Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) seluruhnya mengalami penurunan, bahkan sampai ada yang masuk ke zona pesimis.
Komponen IKE yang sudah masuk ke zona pesimis dan terus mengalami kemerosotan ialah IKLK yang masuk ke level 92 per September 2025, memburuk dari posisi Agustus di level 93,2.
Persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini berada pada zona pesimis (<100) pada kelompok pendidikan SMA dan Akademi/Diploma dengan indeks sebesar 86,4 dan 99,5. Sementara kelompok pendidikan Sarjana dan Pascasarjana tercatat meningkat dan berada pada zona optimis dengan indeks masing-masing sebesar 106,0 dan 121,8.
"Berdasarkan kelompok usia, seluruh responden pesimis terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini," sebagaimana tertulis dalam survei BI itu.
Adapun untuk angka IPSI masih di level optimis meski turun, dari 116,9 menjadi 112,9. Berdasarkan kelompok pengeluaran, indeks penghasilan saat ini tertinggi tercatat pada responden pengeluaran di atas Rp5 juta (122,3), diikuti oleh pengeluaran Rp 4,1-5 juta (112,6).
Sementara itu, kelompok pengeluaran Rp1-2 juta merupakan satu-satunya kelompok yang mengalami kenaikan persepsi terhadap penghasilan saat ini menjadi sebesar 104,9.
"Dari sisi usia, indeks tertinggi tercatat pada responden usia 20-30 tahun (122,7), diikuti oleh usia 31-40 tahun (114,0)," dikutip dari hasil Survei Konsumen BI.
Terakhir, untuk komponen IPDG angka indeks nya turun dari level 105,1 menjadi 103,2. Kelompok pengeluaran ≥Rp4,1 juta berada dalam zona optimis terkait dengan IPDG, sementara kelompok pengeluaran "Berdasarkan kelompok usia, indeks pembelian barang tahan lama pada kelompok usia >60tahun (93,0) mengalami perbaikan dibandingkan dengan periode sebelumnya meskipun masih berada pada zona pesimis. Sementara kelompok usia yang lain mengalami penurunan indeks," tulis BI dalam survei nya.
(arj/mij)