RI Peringkat 3 Ekonomi Syariah Dunia, Pendorong Ekonomi Tumbuh 8%

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Rabu, 08/10/2025 11:45 WIB
Foto: Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di Jakarta, Rabu (8/10/2025). (Tangkapan Layar Youtube/ Bank Indonesia Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rencana pemerintah untuk menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu alat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ia mengatakan, dengan posisi Indonesia sebagai negara peringkat ke-3 yang memiliki kekuatan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di dunia, maka target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8% bisa segera dicapai dengan modal itu.

"Bapak presiden target pertumbuhan 8%, untuk itu seluruh potensi ekonomi perlu dioptimalkan, dan tentunya syariah economy tentunya bisa menjadi salah satu engine pertumbuhan tersebut," ucap Airlangga dalam opening ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di Jakarta, Rabu (8/10/2025).


Airlangga mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah merupakan salah satu pilar ekonomi yang tengah dibangun terus oleh pemerintah.

"Dan dalam the State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report tadi sudah dideklarasikan oleh Pak Gubernur kita ini sudah nomor 3 di dunia," paparnya.

Dalam aspek ekonomi dan keuangan syariah, Airlangga mengatakan, Indonesia memiliki kekuatan sektor yang bisa mendorong lebih cepat pertumbuhan ekonomi, di antaranya ialah modern and modest fasyen, pariwisata ramah muslim, dan farmasi serta kosmetika yang halal.

"Dan saya tambahkan di sektor pakaian misalnya kebutuhan pakaian muslim konsumsinya sebesar US$ 20 miliar dolar, itu sekitar Rp 289 triliun, kemudian industri makanan dan minuman Indonesia satu-satunya negara yang menjalankan syariah full compliance," tegas Airlangga.

Airlangga mengatakan, industri makanan dan minuman halal di Indonesia juga memiliki kekuatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi karena nilainya tembus US$109 miliar atau setara Rp 1.000 triliun.

"Jadi kalau ini kita terus dorong, syariah compliance maka dalam waktu tidak lama kita dari nomor tiga bisa menyalip ke nomor satu, ini PR kita bersama," ucap Airlangga.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos BI: Alhamdulillah Masyaallah, RI Juara 3 Ekonomi Syariah