
Ray Dalio: Ekonomi Bak 1970-an, Investor Kini Wajib Punya Emas

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor legendaris Ray Dalio memperingatkan bahwa kondisi ekonomi global saat ini mirip dengan awal tahun 1970-an. Karena itu, ia menyarankan investor untuk memperbesar porsi emas dalam portofolio mereka hingga 15%.
Pendiri Bridgewater Associates itu mengatakan, meski harga emas sudah melambung ke rekor tertinggi di atas US$4.000 per ons (sekitar Rp66,5 juta), logam mulia tetap menjadi aset penting untuk diversifikasi.
"Emas adalah diversifikasi yang sangat baik dalam portofolio," ujar Dalio dalam Forum Ekonomi Greenwich di Connecticut, Selasa (7/10/2025), seperti dikutip CNBC.
"Jika Anda melihatnya dari perspektif alokasi aset strategis, Anda mungkin akan memiliki sekitar 15% portofolio Anda dalam bentuk emas... karena emas adalah salah satu aset yang berkinerja sangat baik ketika komponen portofolio umum mengalami penurunan," tambahnya.
Harga emas berjangka terakhir diperdagangkan di US$4.005,80 per ons, naik lebih dari 50% sepanjang tahun ini. Lonjakan tersebut dipicu oleh meningkatnya defisit fiskal dan ketegangan geopolitik global yang mendorong investor mencari aset aman.
Dalio menilai kondisi saat ini serupa dengan era 1970-an ketika inflasi tinggi, belanja pemerintah besar, dan beban utang menekan kepercayaan terhadap mata uang fiat.
"Ini sangat mirip dengan awal tahun 70-an ... di mana Anda menyimpan uang Anda?" kata Dalio. "Ketika Anda memegang uang dan menyimpannya dalam instrumen utang, sementara pasokan utang begitu besar, itu bukan tempat penyimpanan kekayaan yang efektif."
Pandangan Dalio ini berbeda dari strategi portofolio konvensional 60-40 (60% saham, 40% obligasi) yang biasanya hanya menyarankan porsi kecil untuk emas atau komoditas lain.
Senada dengan Dalio, CEO DoubleLine Capital Jeffrey Gundlach juga merekomendasikan investor menaruh hingga 25% portofolio di emas, karena percaya logam mulia itu akan terus menguat di tengah tekanan inflasi dan melemahnya dolar AS.
"Emas adalah satu-satunya aset yang dapat dimiliki seseorang tanpa harus bergantung pada pihak lain untuk membayar Anda," tutup Dalio.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diisukan Batal Gabung Danantara, Ray Dalio Tiba-Tiba Ungkap Hal Ini
