Internasional

Trump Ejek Greta Thunberg Gila dan Pembuat Onar Usai Ditangkap Israel

tfa, CNBC Indonesia
Rabu, 08/10/2025 06:05 WIB
Foto: Greta Thunberg memberi isyarat di samping bendera Palestina di sebuah kapal, bagian dari Armada Sumud Global yang bertujuan mencapai Gaza dan menerobos blokade laut Israel, saat mereka berlayar di lepas pulau Kreta, Yunani, 25 September 2025. (REUTERS/Stefanos Rapanis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan ejekan pedas kepada aktivis lingkungan Greta Thunberg. Ia menyebut Greta sebagai "orang gila" dan "pembuat onar" setelah aktivis muda asal Swedia itu ditangkap dan dideportasi oleh militer Israel karena terlibat dalam misi armada bantuan ke Gaza.

"Maksud Anda dia tidak lagi peduli lingkungan dan sekarang ikut aksi ini? Dia pembuat onar, punya masalah manajemen amarah, dan seharusnya pergi ke dokter," kata Trump ketika dimintai komentar soal penangkapan itu, seperti dikutip sejumlah media AS, Rabu (7/10/2025).

"Dia sangat marah, dia sangat gila. Kau boleh menangkapnya," tambahnya.


Ketegangan meningkat setelah Thunberg ditahan dalam operasi Global Sumud Flotilla, konvoi kapal yang berupaya menembus blokade laut Israel untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dan bahan bangunan ke Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerintahkan armada tersebut mengalihkan rute ke pelabuhan Ashdod untuk pemeriksaan keamanan, namun Thunberg dan para penyelenggara menolak.

Penolakan itu membuat Israel mencegat kapal dan menahan seluruh penumpang sebelum mendeportasi mereka ke negara asal masing-masing. Pihak Israel menuduh para aktivis berusaha "menerobos blokade laut yang sah," sementara kelompok penyelenggara bersikeras aksi mereka legal secara internasional dan bermotif kemanusiaan.

Thunberg sendiri mengecam perlakuan Israel terhadap para aktivis. Menurut laporan The Guardian, surat elektronik dari Kementerian Luar Negeri Swedia menyebut Thunberg memberi tahu petugas bahwa ia ditahan di sel yang penuh kutu busuk dengan pasokan makanan dan air terbatas.

Aktivis asal Turki, Ersin Çelik, bahkan menuduh tentara Israel melakukan kekerasan. "Mereka menjambak rambut Greta, memukulinya, dan memaksanya mencium bendera Israel sebagai peringatan bagi kami," ujar Çelik kepada media Turki.

Selain Thunberg, enam warga Australia turut ditahan dalam insiden tersebut. Stasiun ABC Australia melaporkan para aktivis itu melaporkan perlakuan kasar dan kondisi penjara yang mereka sebut "seperti dunia distopia."


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Tangkap 400 Aktivis Dari Kapal Global Sumud Flotilla